Singaraja (Metrobali.com)-

Pembukaan Gebyar Pasar Murah yang diselenggarakan Pemkab
Buleleng melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan
(Diskoperindag) Kabupaten Buleleng, Selasa (24/1) pagi di eks
Pelabuhan Buleleng langsung disambut antusias masyarakat. Bahkan sejak
pagi buta masyarakat rela menunggu disekitaran areal pelabuhan. Maklum
beragam kebutuhan pokok tersedia di Gebyar Pasar Murah itu, harganya
pun di bawah harga di pasaran.
Bupati Buleleng Drs Putu Bagiada, dalam sambutannya sebelum secara
resmi membuka pelaksanaan Gebyar Pasar Murah tersebut, mengatakan,
bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian kepada seluruh warga
masyarakat yang kurang mampu. Kegiatan ini, kata dia, akan terus
diupayakan tidak hanya untuk saat ini saja, melainkan akan terus
diupayakan sesering mungkin.
“Kegiatan ini sangat positif untuk masyarakat. Masyarakat yang kurang
mampu secara ekonomi tentu berhak memperoleh kesempatan yang sama
untuk memenuhi kebutuhannya. Makanya, dengan kegiatan ini kebutuhan
masyarakat (masyarakat miskin) akan bisa terpenuhi,” ujar nya.
Sementara itu, Gede Ariadi, Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan,
mengatakan, bahwa kegiatan ini semata-mata guna memeriahkan semangat
tahun baru 2012 sekaligus menyambut perayaan Hari Raya Galungan dan
Kuningan. “Tujuan digelarnya gebyar pasar murah ini sebenarnya selain
untuk memeriahkan tahun baru 2012, juga dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan kepada seluruh warga masyarakat memenuhi kebutuhannya
sehari-hari, apalagi sebentar lagi Hari Raya Galungan dan Kuningan,”
ujarnya kepada awak media.
Ariadi pun menambahkan, bahwa kegiatan ini sekaligus didukung
sepenuhnya oleh APINDO Kabupaten Buleleng. Seluruh pengusaha yang
terlibat dalam kegiatan ini, terang dia, sebanyak 12 pengusaha dan
pelaku UMKM. “Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh 12 pengusaha
(APINDO) beserta pelaku UMKM,” ungkapnya.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan, Made Widiartha SH, mengungkapkan bahwa seluruh anggaran
dana untuk Gebyar Pasar Murah ini seluruhnya ditanggung oleh para
pangusaha. “Anggaran untuk kegiatan ini sama sekali tidak mengambil
dana dari APBD, melainkan para pengusaha langsung,” akunya.
Anggaran yang diambilkan dari APBD hanya 30 jenis alat bantu seperti
mesin pembuat tepung, mesin penggilingan kelapa, dan mesin jahit
kepada pelaku UMKM. “Untuk bantuan ini emmang di ambil dari APBD,”
pungkasnya. EMHA-MB