Foto: Coaching Clinic, Sosialisasi, Pelatihan Pelatih & Wasit Olahraga Permainan Bola Tangan digelar Dwijendra University bersama Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Bola tangan merupakan salah satu cabang olah raga yang belum banyak dikenal oleh masyarakat termasuk di Bali padahal di tingkat nasional sudah dipertandingkan.

Guna memperkenalkan olah raga bola tangan di Bali, Rektor Dwijendra University, Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.M.MA., bersama-sama dengan Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Bali menyelenggarakan kegiatan Coaching Clinic, Sosialisasi, Pelatihan Pelatih & Wasit Olahraga Permainan Bola Tangan.

Kegiatan ini diselenggarakan di Dwijendra University pada tanggal 16-19 Pebruari 2021 yang diikuti oleh sedikitnya 300 orang baik secara daring maupun tatap muka.

Drs. I Ketut Teneng, SP.M.Si., selaku Ketua Umum Pengprov ABTI Bali menyebutkan bahwa olah raga Bola Tangan yang relatif baru di Bali sangat perlu dikembangkan dan digelorakan bagi generasi muda di Bali.

Selain itu, Ketut Teneng mengatakan juga bahwa bola tangan dapat dijadikan salah satu cabang olah raga yang berpotensi untuk mengangkat nama Bali di masa mendatang melalui berbagai kejuaraan. Ia memberikan apresiasi kepada Dwijendra University yang ikut berperan di dalam memperkenalkan olah raga bola tangan ini.

Dr. I Wayan Repiyasa, S.Pd.,M.Pd., selaku ketua panitia pelaksana kegiatan sangat bangga dengan antusias masyarakat untuk mengikuti kegiatan ini karena pesertanya sangat banyak. Ini berarti bahwa bola tangan menjadi salah satu potensi cabang olah raga yang akan menjadi besar di Bali.

Wayan Repiyasa senantiasa mendorong untuk semakin tumbuhnya minat masyarakat di dalam menggeluti olah raga bola tangan setelah para pelatih mendapatkan coaching clinic.

Sementara itu, Rektor Dwijendra University, Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.M.MA., yang juga selaku Sekretaris Umum ABTI Bali menyambut baik kerjasama antara ABTI Bali dengan Dwijendra University di dalam mendukung pembangunan keolahragaan di Bali, khususnya melalui bola tangan.

“Kami berharap agar bibit-bibit potensial dapat ditumbuhkembangkan melalui anak-anak baik di tingkat sekolah maupun di luar sekolah,” kata Gede Sedana.

Dwijendra University sebagai institusi pendidikan memiliki kewajiban di dalam memberikan kontribusi nyata kepada pemerintah di dalam penyediaan media atau arena bagi generasi muda untuk mengekspresikan aktivitasnya, terutama dalam cabang olah raga bola tangan. (wid)