Mudarta

Denpasar (Metrobali.com)-

Meski hanya sebagai partai pendukung kehadiran partai Demokrat sebagai salah satu partai di barisan tim pemenangan tentunya tidak boleh dipandang sebelah mata. Di Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) 15 Mei lalu Demokrat paling vokal menyuarakan kemenangan Mangku Pastika-Ketut Sudikerta (Pastikerta).

Namun berbanding terbalik saat menghadapi Pilpres dimana Demokrat hanya jadi tim pendukung pasangan Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Hatta Rajasa.

Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta dihubungi Selasa (24/6) menegaskan dukungannya terhadap Prabowo-Hatta. Namun dia memastikan partainya tidak tergabung dalam koalisi yang mendaftarkan ke KPU. Jadi porsi dirinya selaku Tim Penasehat di jajaran pengurus Koalisi Merah Putih, tidak serta merta harus terlibat langsung misalnya dalam sebuah kegiatan Prabowo-Hatta.

“Mendukung bukan berarti harus teriak-teriak dan seperti pemain sirkus mondar-mandir yang tidak jelas. Mendukung cukup dengan menginstruksikan pengurus dan kader serta simpatisan untuk datang ke TPS pada tanggal 9 Juli untuk mencoblos pasangan no 1. Itu sudah luar biasa dan praktis serta simple,” jelasnya.

Seperti diketahui di acara Jalan Sehat bersama Sahabat Prabowo belum lama ini, jajaran petinggi partai Golkar, PAN, Gerindra tampak hadir. Meski petingi partai koalisi yang lain juga tampak absen, ketidakhadiran perwakilan dari Partai Demokrat cukup mencolok.

Ditanya perihal apakah pihaknya tidak diundang dalam acara tersebut, Mudarta meyakinkan jika pihaknya diundang namun karena kesibukan dan tidak diwajibkan hadir, Mudarta pun mengutus pengurus terasnya.

“Saya diundang tapi karena berhalangan hadir saya wakilkan. Kalau Partai yang berkoalisi kan wajib hukumnya, Demokrat kan mendukung saja, jadi tidak wajib,” tegasnya.

Mudarta pun memastikan jika Tim Koalisi Merah Putih yang mengusung Prabowo-Hatta masih solid dan jaya, bahkan dia menyebut Tim Koalisi Merah Putih merupakan gambaran dari Tim Pastikerta di Pilgub Bali. Jadi menurutnya Tim Koalisi Merah Putih akan mengulang kejayaan yang sama yakni memenangkan Prabowo-Hatta dengan menyerahkan sepenuhnya kepada rakyat.

“Suara rakyat itu suara Tuhan jadi biarkan rakyat yang menentukan siapa yang layak jadi Presiden 2014,” pungkasnya. SIA-MB