Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan saat menggelar pertemuan dadakan di ruang Kadis hubkominfo, Selasa (22,3)Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan saat menggelar pertemuan dadakan di ruang Kadis hubkominfo, Selasa (22/3).

Jembrana (Metrobali.com)-

Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan Selasa (22/3) siang secara mendadak mengumpulkan pegawai yang bertugas di pos jaga Jembatan darurat Tukadaya di Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali.

Pertemuan yang juga dihadiri kasi, Kabid, Sekdis dan Kepala Dinas (Kadis) Hubkominfo Jembrana itu, Wabup Kembang memutuskan untuk menarik kembali 15 orang pegawai Hubkominfo yang sebelumnya bertugas di pos jaga jembatan darurat Tukadaya, jembatan penghubung jalan nasional Denpasar-Gilimanuk.

“Mulai hari ini tidak petugas Dishub yang berjaga disana (pos jembatan darurat Tukadaya)” tandas Kembang saat pertemuan diruang Kadis Hubkominfo Jembrana.

Menurut Kembang, keputusan tersebut berlaku sampai mainset petugas Dishub berubah. Pegawai melalui revolusi mental harus bisa menjaga martabat, wibawa dan citra pemerintah, baik saat didalam maupun di luar kantor.

“Benar atau tidak, saya tidak mau terima alasannya. Disana (jembatan darurat) tidak boleh ada pemalakan, apalagi seperti preman jalanan” tandas Wabup Kembang.

Kembang mengatakan niat pemkab menempatkan petugas Dishub disana untuk membantu mengatur agar pengendara kendaraan termasuk truk bisa nyaman saat melintas.

“Ini warning. Kalau ditemukan akan ada sanksi berat” ujarnya.

Sementara anggota DPRD Jembrana Putu Kamawijaya meminta agar instansi terkait melakukan penelusuran, dan oknumnya dikenai sanksi berat. Karena ia menilai tindakan tersebut sudah mengarah pada pemerasan.

“Pimpinan harus bersikap jangan lembek. Kalau benar, pelakunya harus ditindak. Ini menyangkut kewibawaan pemeritahan” tandasnya. MT-MB