Kasat Pol PP Jembrana Gusti Ngurah Rai Budhi

Jembrana (Metrobali.com)-

Hingga pertengahan bulan Oktober 2019 tercatat ada 63 kali kebakaran di Kabupaten Jembrana. Kejadian kebakaran di tahun 2019 ini dua kali lipat dari tahun 2018 lalu. Kebakaran didominasi lahan kebun selain bangunan maupun kendaraan. Hal ini diduga karena dipengaruhi kemarau panjang.

“Ya, sampai hari ini (Selasa) sudah ada 63 kali kejadian kebakaran. Dibanding tahun lalu memang meningkat dua kali lipat. Tapi tahun ini didominasi kebakaran lahan kebun” jelas Kasat Pol PP Jembrana Gusti Ngurah Rai Budhi dikonfirmasi Selasa (15/10).

Dalam mengantisipasi terjadinya musibah kebakaran lanjutnya, pihaknya sebenarnya sudah melakukan sosialisasi ke desa-desa bahkan rutin dilakukan. Dari sosialisasi itu pihaknya kemudian melakukan pemetaan dan menargetkan 25 kali kebakaran. Namun seiring waktu dalam setahun ternyata musibah kebakaran melebihi target.

“Tahun lalu kita menargetkan 35 kali kebakaran, ternyata sampai tutup tahun menurun, ada 25 kali. Tahun ini target kita 25 kali juga dengan sosialisasi, ternyata lebih malah dua kali lipat” jelasnya.

Diakuinya tahun 2019 kendati belum tutup tahun merupakan hari-hari yang sangat melelahkan bagi anggota pemadam kebakaran (Damkar). Karena dalam sehari kebakaran bisa terjadi sampai dua kali khususnya di bulan September dan Oktober.

“Bulan-bulan ini memang bulan yang paling berat bagi anggota kami (Damkar). Di bulan September dan Oktober hampir setiap hari mereka terjun memadamkan api. Mulai dari kebakaran lahan maupun rumah dan dapur warga” ungkapnya.

Kebakaran teranyar lanjutnya terjadi pada Senin (14/10) sekitar pukul 21.25 Wita dimana kejadiannya di kawasan hutan di utara Jembrana. Jauhnya titik api di tengah hutan mengakibatkan titik api tidak bisa dipadamkan. Beruntung pada Selasa (15/10) pagi titik api mulai menghilang.

Menurutnya kemunculan titik api di hutan utara Banjar Kemuning dan Banjar Mekarsari Desa Manistutu, Kecamatan Melaya dilaporkan warga. Menindaklanjuti laporan tersebut kemudian diberangkatkan 4 armada damkar melalui Bendungan Benel.

“Karena akses jalan tidak ada dan hanya bisa dilalui sepeda motor, petugas akhirnya balik kanan” ujar Rai Budhi.

Selain kebakaran di hutan, Selasa pagi juga terjadi kebakaran truk bermuatan 15 ton arang di Jalan Denpasar Gilimanuk, kawasan anjungan cerdas Rambut Siwi, Desa Yehembang. Dari kejadian itu sebagian arang dalam truk terbakar. Beruntung petugas kebakaran segera datang ke lokasi dan api bisa dipadamkan. (Komang Tole)