MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Dua bayi ikut tewas dalam serangan di Meksiko

 

Seorang wanita membentangkan kain dengan noda darah tiruan dalam demo menuntut keadilan bagi perempuan, yang menjadi korban kekerasan di Mexico City, Jumat (8/3). Aktivis dan kerabat para wanita yang dibunuh atau hilang di negara bagian Chihuahua dan seluruh negeri, menyerukan berhentinya pembunuhan berdasarkan gender saat peringatan 102 tahun Hari Perempuan Internasional. (REUTERS/Edgard Garrido)

Mexico City (Metrobali.com) –

Sedikitnya lima anggota dari satu keluarga di Meksiko utara, termasuk dua bayi, tewas pada Senin dalam serangan yang dilakukan kelompok bersenjata tak dikenal, menurut sumber pemerintah dan media setempat, dalam kasus kekerasan terbaru di negara tersebut.

Media Meksiko melaporkan bahwa para korban merupakan keluarga LeBaron, yang terkait dengan komunitas Mormon yang menetap di Meksiko utara beberapa dekade lalu, dan bahwa korban tewas serta anggota keluarga lainnya yang hilang kemungkinan semuanya warga negara AS..

Pemerintah negara bagian Chihuahua dan Sonora, yang keduanya berbatasan dengan AS, mengeluarkan surat pernyataan bersama pada Senin yang menyebutkan penyelidikan insiden tersebut telah diluncurkan dan beberapa orang diduga tewas dan yang lainnya hilang.

Pernyataan, yang mencatatkan bahwa pasukan keamanan daerah dan federal tambahan sedang diterjunkan ke area dekat perbatasan antara dua negara bagian Meksiko tersebut, tidak memberikan informasi lebih lanjut.

Stasiun TV setempat menayangkan sebuah kendaraan yang kemungkinan milik keluarga itu terbakar. Aktivis setempat serta anggota keluarga LeBaron yang dikutip menggambarkan insiden tersebut sebagai “pembantaian,” menambahkan bahwa beberapa anggota keluarga ada yang dibakar hidup-hidup.

Kantor media Kedutaan Besar AS di Meksiko tidak langsung menanggapi permintaan informasi lebih lanjut setelah beberapa jam.

Duta Besar AS untuk Meksiko, Christopher Landau, sebelumnya melakukan kunjungan kerja ke Sonora pada Senin pagi, menurut unggahannya di Twitter.

Sumber: Reuters