dayu dara

DENPASAR (Metrobali.com)-

Dayu Dara Permata, Co Founder & Chief Operations Office yang ditemui terpisah disela acara yang diadakan di Gedung BI Denpasar, Kamis (03/11) tidak menampik apa yang menjadi polemik di GO-JEK saat ini karena adanya indikasi drivernya yang nakal. “Kami hanya mensuspend driver kami yang terindikasi nakal saja dari ratusan ribu pengendara yang ada, jadi tidak semua”, tegas Dara.

Seperti yang santer diberitakan beberapa pekan terakhir, jika perusahaan Transport GO-JEK mensuspend drivernya yang terindikasi nakal, namun indikasi yang dimaksud, Dara sendiri belum bisa menjelaskannya secara detail. Namun ia hanya mengatakan, pihaknya melihat kanakalan itu dari sistem yang ada di server. “Kami ada mekanisme mana saja pengendara GO-JEK yang terindikasi nakal atau kecurangan dalam berbagai bentuk”, ujarnya.

Lantas setelah didesak akhirnya Dara mengatakan indikasi kecurangan yang dimaksud pihaknya misalnya ada order dari ponsel yang sama menggunakan nama nama yang berbeda itu bisa saja terjadi dan terlihat di sistem. “Biasanya kalau satu orang, satu handphone, satu akun, namun ini akunnya berbeda beda diponsel yang sama seperti itu”, katanya.

Iapun menandaskan jika kejadian ini merupakan evaluasi dari perusahaan dan ini terjadi diseluruh daerah yang ada Gojeknya. “Ini bukan hanya terjadi di Bali (evaluasi, red) namun terjadi diseluruh kota yang ada gojeknya”, ucapnya menjelaskan.

Ia berharap agar semua pihak menunggu official statement dari tim, lantas ia dengan sedikit berkelit mengatakan, saya tidak bisa menjelaskan detailnya terlalu banyak.

Ketika disinggung dengan adanya aksi mogok driver gojek berapa nilai kerugian yang ditanggung, ia hanya mengatakan, pastinya ada kerugian baik materiil maupun non materiil. “Maaf kami tidak bisa mengungkapkan berapa nilainya, tapi kalau non materiil jelas ada, terutama menyangkut brand”, kilahnya.

Dari sisi lain salah seorang driver gojek yang minta jati dirinya tidak disebutkan dan sempat ditemui dalam aksi mogoknya di kantor Gojek Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar mengungkap kekecewaannya dengan adanya suspend dari perusahaan. “Mestinya perusahaan lebih terbuka pada kita, jangan tiba tiba maen suspend aja, kita ini bingung”, katanya.

Apalagi menurutnya selama ini pihak perusahaan tidak pernah terbuka. “Tidak pernah ada penjelasan”, tegasnya. Jika saja perusahaan lebih terbuka dia yakin aksi mogok tidak akan terjadi. Ia menduga perusahaan sedang mencari cari kesalahan, karena didalam mereka ada masalah lantas dilimpahkan ke driver. “Kami akan buat pernyataan dalam mendukung aksi kami selanjutnya”, katanya mengakhiri.AW-MB