Negara (Metrobali.com)-

DPRD Kabupaten Jembrana, Bali, mendesak pihak eksekutif untuk memprioritaskan pembangunan jembatan di Desa Yehembang yang menghubungkan dengan SMP Negeri 3 Mendoyo.

“Jembatan itu sangat penting agar murid yang sekolah tidak lagi harus menyeberangi sungai. Anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut, paling lambat harus tercantum di APBD Induk 2016,” kata Ketua DPRD Kabupaten Jembrana Ketut Sugiasa saat mengunjungi Desa Yehembang dan SMP Negeri 3 Mendoyo, Senin (23/3).

Dengan didampingi Ketua Komisi A Ni Made Sri Sutharmi, dia mengingatkan para murid untuk tidak melewati sungai karena berbahaya pada saat arus besar.

Pihaknya mengancam tidak akan menandatangani APBD Induk 2016, jika anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut tidak dicantumkan.

“Saya minta Dinas Pekerjaan Umum untuk mencatat dan memasukkannya dalam RAPBD 2016. Kami akan mengawal pembangunan jembatan tersebut,” ujarnya.

Selain untuk mempermudah para siswa pelajar, menurut dia, jembatan di sungai tersebut juga bisa menjadi jalan alternatif bagi warga, meskipun hanya bisa dilalui kendaraan roda empat satu arah.

Agar perjuangan legislator lebih kuat untuk mewujudkan jembatan tersebut, dia meminta pihak sekolah dan aparat desa mengajukan proposal kepada Pemkab Jembrana ditembuskan ke DPRD.

Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Mendoyo Nengah Supriadi mengatakan bahwa setiap hari ratusan murid dari Dusun Bale Agung, Dusun Wali, Dusun Kaleran, dan Dusun Bungbungan, Desa Yehembang, harus menyeberangi sungai untuk sampai ke sekolah.

“Kalau lewat jalan utama Denpasar-Gilimanuk, jaraknya lumayan jauh. Belum lagi rawan kecelakaan. Jalan keluar yang paling tepat memang dibuatkan jembatan,” katanya.

Saat musim hujan, dia memerintahkan para guru untuk memantau murid yang menyeberangi sungai karena khawatir diterjang banjir bandang. AN-MB