Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota DPRD Bali Wayan Rawan Atmaja mengingatkan panitia lomba Layang-Layang 2013 di Padanggalak, Kota Denpasar, dapat memberi jaminan keamanan bagi peserta dan penonton untuk menghindari jatuhnya korban jiwa seperti tahun lalu.

“Panitia harus memberi jaminan keselamatan bagi peserta maupun penonton kegiatan lomba layang-layang tersebut, karena pengalaman tahun 2012 terjadi peristiwa hingga seorang penonton meninggal dunia akibat layang-layang jatuh dan mengujam anak tersebut,” katanya di Denpasar, Jumat (19/7).

Ia mengatakan pihaknya mengapresiasi lomba layang-layang tradisional sebagai pelestarian kebudayaan Bali, tetapi panitia harus memperhatikan aspek-aspek lainnya.

“Panitia harus memikirkan aspek lainnya. Termasuk juga jadwal peserta untuk ke arena lomba layang-layang. Karena sekarang kerap sekali peserta mengganggu lalu lintas sebab jalan raya adalah milik umum,” kata politikus asal Nusa Dua, Kabupaten Badung itu.

Ia menyarankan panitia dan peserta lomba menuju lokasi perlombaan tidak pada jam sibuk kerja, misalnya malam hari. Karena kegiatan lomba layang-layang sudah mengganggu dan menyebabkan kemacetan lalu lintas yang dilewati peserta lomba.

“Kami amati setiap kegiatan lomba layang-layang hampir semua ruas jalan yang dilewati peserta menjadi macet. Karena perilaku arogan peserta yang membawa layangan yang akan diadukan tersebut sehingga wisatawan pun kecewa dengan kemacetan tersebut,” katanya.

Dalam hal ini, kata dia, peserta sama sekali tidak memikirkan aspek yang lain, mereka hanya menggelar lomba dan menentukan tempat saja. Yang lain sama sekali tidak dipikirkan.

“Padahal lomba layang-layang tersebut sudah menjadi agenda tahunan, dan digelar sudah sampai lebih 20 kali, tetapi kelihatannya panitia tidak ada evaluasi untuk berbenah diri ke depannya,” ucap Rawan Atmaja.

Ia juga mengharapkan ke depan panitia memberikan batasan ukuran dan lebar layang-layang. Termasuk juga menyarankan panitia agar membuat aturan kalau bisa dengan sistem “knock down” atau bongkar pasang, sehingga saat membawa layangan itu tidak menganggu kelancaran lalu lintas.

“Panitia harus memikirkan sistem layangan bongkar pasang, sehingga bisa dirangkai dilokasi perlombaan. Ini akan menghemat waktu dan tempat. Kami pikir sistem teknologi bongkar pasang bisa digunakan,” ujarnya. AN-MB