Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Komisi III DPRD Bali Gusti Made Suryanta Putra segera melakukan peninjauan kembali ke lokasi perluasan terminal Bandara Internasional Ngurah Rai yang sampai saat ini masih melakukan pengerjaan tahap penyelesaian.

“Proyek perluasan terminal Bandara Ngurah Rai harus rampung sebelum kegiatan internasional Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) di Nusa Dua, Bali, pada awal Oktober mendatang,” katanya di Denpasar, Rabu (11/9).
Ia mengaku sewaktu pulang dari acara tugas dinas di Jakarta, pihaknya melihat kondisi dan proyek pembangunan perluasan di bandara tersebut masih cukup “padat”.

“Bahkan pekerja proyek masih sibuk memasang ornamen khas Bali yang menempel pada bangunan tersebut,” kata politikus PDIP asal Banjar Jambe, Kabupaten Tabanan itu.

Suryanta Putra mengharapkan pihak pekerja proyek tersebut segera menyelesaikanya, karena waktu pelaksanaan kegiatan KTT APEC di kawasan Nusa Dua, Bali, sudah semakin dekat.

“Proyek tersebut harus selesai sebelum peserta dan kepala negara yang hadir tiba di Bali. Perhelatan berskala internasional tersebut harus sukses. Jangan gara-gara proyek itu belum tuntas menjadi kesan tidak baik dimata peserta konferensi,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo mengatakan pekerjaan fisik proyek pengembangan bandara yang menghabiskan dana mencapai Rp3 triliun ini telah dimulai sejak Mei 2011 dengan melibatkan lebih dari empat ribu orang pekerja sudah mendekati rampung.

“Saat kedatangan delegasi peserta KTT APEC, terminal bandara internasional sudah beroperasi secara penuh. Maka dari itu pimpinan proyek secara maksimal melakukan pekerjaan untuk menuntaskan yang selama ini belum tuntas,” katanya.

Ia menjelaskan melalui pengembangan terminal bandara tersebut maka kapasitas Bandara Ngurah Rai akan mampu melayani hingga 25 juta penumpang per tahun.

Sementara saat ini Bandara Ngurah Rai melayani lebih dari 14 juta penumpang per tahun. Sedangkan kapasitas bandara hanya tujuh juta penumpang per tahun.

Dikatakan pertumbuhan penumpang di bandara tersebut pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 mencapai 15,5 persen per tahun.

“Megaproyek karya anak bangsa tersebut berdiri di atas lahan seluas 285 hektare, namun memiliki ukuran terminal yang cukup megah dan besar,” katanya.

Saat ini, kata dia, Bandara Ngurah Rai telah menggunakan sistem teknologi yang canggih. Salah satu adalah dengan digunakannya “baggage handling system” yang menggunakan teknologi HBS (Hold Baggage Screening). AN-MB