Foto: DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar menutup rangkaian peringatan Bulan Bung Karno, Selasa pagi (30/6/2020) dengan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba.

Denpasar (Metrobali.com)-

DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan  (PDI Perjuangan) Kota Denpasar menutup rangkaian peringatan Bulan Bung Karno Juni 2020 yang sudah berlangsung selama sebulan penuh di tengah kondisi pandemi virus Corona atau Covid-19 yang melanda Bali, Indonesia bahkan dunia.

Kegiatan ditutup di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar, Selasa pagi (30/6/2020) dipimpin Ketua DPC PDI Perjuangan I Gusti Ngurah Gede di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar didampingi juga pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar seperti Sekretaris Kadek Agus Arya Wibawa dan Bendahara Ketut Suteja Kumara serta jajaran pengurus lainnya dan kader.

“Sesuai arahan Ketum Umum PDI Perjuangan kita perkuat getaran ajaran dan perjuangan Bung Karno hidup di hati rakyat khususnya generasi muda,” kata Gusti Ngurah Gede dalam sambutannya.

Politisi yang akrab disapa Turah Gede ini juga mengapresiasi selama rangkaian kegiatan selama Bulan Bung Karno Juni 2020 banyak kaum muda memproduksi konten kreatif dengan tema ide, gagasan, cita-cita dan perjuangan Sang Proklamator Bung Karno.

“Generasi muda adalah generasi penerus bangsa dan memang sudah sepatutnya mengenal dan mengamalkan ajaran, perjuangan Bung Karno,” kata Ketua DPRD Kota Denpasar ini.

Sejumlah kegiatan yang diselenggarakan dalam Bulan Bung Karno ini seperti Upacara Bendera Peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni, Sosialisasi Kebun Sayuran Rakyat,  Sosialisasi Pengolahan Bahan Pangan,  Lomba Pidato, Lomba Melukis Bung Karno, Lomba Vlog Makna Hari Lahir Pancasila 1 Juni.

Yang menarik perhatian publik juga adanya demo memasak online (virtual live cooking demo) di Puri Agung Pemayun Kesiman Denpasar, Jumat (26/06/2020) yang tak lain merupakan kediaman Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede.

Kegiatan ini mengangkat tema “Sosialisasi Pengolahan Bahan Pangan Substitusi Bahan Pokok Berbasis Potensi Lokal Alam Bali Berdasarkan Resep Mustika Rasa Warisan Bung Karno.”

Event ini yang digagas DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali mengangkat potensi pangan lokal Bali pengganti beras digelar juga digelar serentak di seluruh DPC PDI Perjuangan kabupaten/kota se-Bali.

Teladani Perjuangan Sang Proklamator

Bung Karno Putra Sang Fajar, adalah tokoh bangsa ini, Bangsa Indonesia yang telah membukakan Fajar Masa Depan Bangsa ini dengan memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, mengakhiri penjajahan bangsa-bangsa asing di bumi Indonesia dan sekaligus menjadi tonggak lahirnya sebuah Bangsa di Nusantara.  Ini yang disebut Bangsa Indonesia dan negara yang bernama Negara Indonesia.

“Begitu besar jasa Bung Karno bagi bangsa ini Coba bila, kita heningkan diri kita sejenak, kita kosongkan pikiran kita, kita bayangkan suasana penjajahan masa lalu, bila, bila, bila tanpa lahir seorang sukarno. Dapat dibayangkan bagaimana bangsa Ini yang terjajah 350 tahun lamanya,” kata Ketut Suteja Kumara selaku  Koordinator Pelaksana Kegiatan Bulan Bung Karno DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar.

Pada Buku BM Diah yang berjudul Bung Karno Bapak Kemerdekaan, dikatakan “Tanpa Sukarno tidak ada satu Indonesia, Tidak ada satu Bangsa, Tidak ada Indonesia Merdeka, Tidak ada Bendera,Tidak ada Lagu Indonesia Raya, dan Tidak ada satu Undang-Undang dasar 1945.”

Inilah sebabnya Perayaan Bulan Bung Karno, bukan hanya tentang lahir dan wafatnya Bung Karno pada Bulan Juni tapi hal yang lebih besar dari itu adalah jasa-jasa Bung Karno pada Bangsa ini dan pokok pokok pikiran serta visi beliau untuk bangsa ini dan dunia.

“Dan kita sebagai generasi saat ini, disebut sebagai generasi penerus, kita, saya dan juga adik-adik siswa semuanya adalah penikmat dari hasil perjuangan seorang Bung Karno,” kata Suteja Kumara yang juga Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar.

“Maka selayaknyalah kita meresapi dalam-dalam perjuangan seorang Bung Karno, meresapi dalam- dalam buah-buah pikiran dari seorang Bung Karno sehingga kita tidak menjadi orang, menjadi anak bangsa yang lupa akan sejarah perjuangan bangsanya dan sejarah perjuangan kemerdekaannya,” imbuh Ketua Satgas Gotong Royong dan Solidaritas Penanganan Covid-19 PDI Perjuangan Kota Denpasar ini.

Dalam penutupan kegiatan Bulan Bung Karno ini sekaligus diserahkan hadiah kepada para pemenang sejumlah lomba. Kegiatan Bulan Bung Karno dapat diselenggarakan dengan baik berkat gotong royong yang sangat kuat dari seluruh Kader PDI Perjuangan Denpasar, dari Anak Ranting, Ranting sampai struktur yang lebih tinggi.

Jaga Pancasila, Bumikan Ajaran Bung Karno

Seperti diketahui Bulan Juni memang bulan yang penuh dengan tonggak-tonggak sejarah yang terkait dengan Bung Karno. Pancasila, dasar dan ideologi negara yang dirumuskan pertama-kalinya oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945. Karenanya setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

Selain itu, Juni juga bulan bersejarah karena pada 6 Juni adalah Hari Lahir Bung Karno. Bahkan pada 21 Juni adalah Hari Wafat Bung Karno.

Tujuan penyelenggaraan Bulan Bung Karno ialah mengutamakan Pancasila dalam kehidupan masyarakat Bali dalam berbangsa dan bernegara. Bulan Bung Karno juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat Bali tentang sejarah, filosofi dan nilai-nilai Pancasila.

Rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno pun ditargetkan membangkitkan dan memelihara tentang masyarakat kolektif memori ketokohan dan keteladanan Ir Soekarno sebagai dan proklamator dan penggagas Pancasila.

Yang lebih membanggakan lagi, Bali menjadi provinsi pertama di Indonesia yang memiliki payung hukum terkait pelaksanaan peringatan Bulan Bung Karno.  Payung hukum ini melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno yang diterbitkan Gubernur Bali I Wayan Koster yang juga merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.

Dalam Pasal 1 Angka 6 Pergub tersebut disebutkan bahwa Bulan Bung Karno adalah agenda tetap tahunan selama satu bulan penuh pada bulan Juni di Provinsi Bali, merupakan bulan untuk membangun memori kolektif terhadap pentingnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. (dan)