Foto: Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Gianyar Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara.

Gianyar (Metrobali.com)-

Keputusan tegas DPP Partai Demokrat memecat kader pengkhianat para pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) diapresiasi DPC Demokrat di Bali.

“Kami tentu merasa lega dan mendukung penuh keputusan DPP Demokrat memecat kader yang terlibat GPK-PD,” kata Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Gianyar Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara, Sabtu (27/2/2021).

Dikatakan para pelaku GPK-PD yang merongrong kepemimpinan Demokrat yang sah sesuai Kongres V mengganggu Partai Demokrat yang sedang membantu menangani pandemi, membantu rakyat seperti melalui penyaluran sembako, mendampingi UMKM memulihkan ekonomi pada masa sulit ini.

“Selama ini kami di Demokrat fokus dengan gerakan melawan Corona, gerakan peduli berbagi Demokrat, gerakan demokrat bina UMKM. Tapi malah ada kader yang menggangu dan membuat GPK-PD. Jadi keputusan DPP Demokrat memecat kader pengkhianat ini sudah sangat tepat,” beber Cok Asmara.

Karena itu Demokrat Gianyar mendukung langkah-langkah yang diambil Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menyelamatka partai dan menjaga soliditas partai dari upaya inkonstitusional GPK-PD alias kudeta.

Sanksi tegas yang diberikan kepada kader yang terlibat GPK-PD merupakan upaya menjaga marwah partai dan menjalankan reward and punishment secara seimbang.

“Kalau reward and punishment sudah ditegakkan dengan baik di organisasi apalagi partai maka partai akan makin besar. Kalau ada salah berikan punishment,” kata Cok Asmara yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini.

Begitu pula kalau ada kader berprestasi dan menguntungkan partai wajib diberikan reward, berikan kedudukan bagus kepada kader tersebut.

Misalnya berikan rekomendasi sebagai Calon Kepala Daerah bagi kader mengharumkan nama Partai Demokrat di daerah.

“Jadi reward and punishment harus dijalankan dengan tegas,” tegas Cok Asmara.

Ia menegaskan DPC Demokrat Gianyar siap mengawal keputusan DPP Demokrat. “Sebagai kader Demokrat, kami hormat, apresiasi dan bangga dengan keputusan DPP Demokrat dan Ketum AHY,” beber Cok Asmara.

IDPC Demokrat Gianyar tegak lurus dengan keputusan DPP Demokrat dan siap mengamankan keputusan tersebut. “Kami hormati, tegak lurus, hormat dengan keputusan DPP Demokrat, dan setia ke AHY. Kami sangat apresiasi pemecatan pelaku GPK-PD yang menggangu kedaulatan partai selama ini,” papar Cok Asmara.

Sebelumnya dalam rapat konsolidasi jajaran DPC Partai Demokrat Kabupaten Gianyar, Rabu (17/2/2021) mempertegas sikap politiknya untuk mendukung penuh kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum DPP Demokrat.

Dengan dukungan ini, jajaran DPC dan PAC se-Kabupaten Gianyar siap melawan dan menghadang jika ada gerakan dari pihak-pihak tertentu yang ‘mengkudeta’ alias mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa dan ilegal.

Saat itu DPC Demokrat Gianyar mendukung dan mendesak agar kader yang ikut terlibat dalam gerakan kudeta terhadap kepemimpinan AHY agar segera dipecat.

Dalam keterangan persnya yang disampaikan Jumat (26/2/2021), Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebutkan bahwa atas derasnya gelombang aspirasi dari bawah, DPP Demokrat memutuskan untuk memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat terhadap sejumlah kader pengkhinat yang dianggap terlibat aksi GPK-PD.

Ada tujuh kader kader pengkhinat yang ikut terlibat gerakan kudeta terhadap kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Mereka yang dipecat yakni Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib dan Ahmad Yahya.

Selain keenam orang itu, DPP Partai Demokrat juga memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat kepada Marzuki Alie karena terbukti melakukan pelanggaran etika Partai Demokrat, sebagaimana rekomendasi Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat. (wid)