Tokyo (Metrobali.com) –

Dolar bertahan stabil di Asia pada Kamis, karena investor menunggu rilis data pekerjaan AS dan pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB).

Greenback dibeli 101,45 yen di Tokyo pada perdagangan tengah hari dibandingkan dengan 101,49 yen di New York Rabu sore .

Euro juga ke posisi 1,3529 dolar dan 137,21 yen dari 1,3536 dolar dan 137,38 yen karena investor menimbang kemungkinan penurunan suku bunga ECB Kamis untuk mendorong pertumbuhan zona euro .

Kengo Suzuki, kepala strategi FX di Mizuho Securities mengatakan “risk appetite” investor pulih setelah pelemahan di pasar saham minggu ini menunjukkana suatu penguatan yen, yang dianggap sebagai tempat yang aman pada saat terjadi gejolak .

“Meskipun dolar belum menetapkan arah yang jelas menjelang data pekerjaan AS pada Jumat, tampaknya akan mendapatkan kembali stabilitas,” kata Suzuki kepada Dow Jones Newswires .

Data “Payrolls non-farm” untuk Januari akan diawasi ketat setelah laporan melemahnya manufaktur AS memicu kekhawatiran yang lebih luas tentang ekonomi global dan membantu mengirim pasar saham berjatuhan .

Data Jumat akan membantu pasar mengukur keadaan ekonomi AS karena Federal Reserve melanjutkan pengurangan program stimulus tersebut .

Pengumuman Fed minggu lalu mengguncang pasar negara berkembang seperti India, Afrika Selatan dan Rusia di tengah kekhawatiran pelarian modal, yang pada gilirannya mengirim mata uang mereka melemah.

Data China yang buruk juga telah menekan spirit investor, kata para dealer.

Data Eropa di mana bervariasi menjelang pertemuan kebijakan ECB hari Kamis . Sebuah laporan dari Markit Economics mengenai aktivitas bisnis sektor swasta zona euro pada Januari menunjukkan kenaikan bulanan ketujuh berturut-turut .

Tapi angka terpisah menunjukkan penjualan ritel di blok mata uang itu turun 1,6 persen pada Desember .

Spekulasi melalui penurunan suku bunga ECB telah berkembang setelah inflasi bergeser ke 0,7 persen pada Januari dari 0,8 persen pada Desember , karena kawasan ini berjuang untuk pulih dari krisis utangnya . Target bank adalah inflasi 2,0 persen.

(Antara/AFP)