New York (Metrobali.com) –

Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), menjelang pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve tahun ini.

The Fed akan memulai pertemuan dua hari pada Selasa waktu setempat. Analis pasar umumnya yakin bahwa The Fed akan mulai mengurangi program pelonggaran kuantitatifnya selambat-lambatnya pada Maret 2014, namun jumlah analis yang bertaruh The Fed akan mengambil pengurangan kecil dalam pembelian obligasi setelah pertemuan Rabu (18/12) juga meningkat.

Euro menguat terhadap dolar setelah Markit Economics yang berbasis di London mengatakan indeks pembelian manajer (PMI) gabungan di kawasan itu naik menjadi 52,1 pada Desember dari 51,7 pada November. PMI manufaktur Jerman juga meningkat.

Namun, euro mengupas beberapa keuntungannya setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi menyoroti risiko penurunan ekonomi zona euro sebelum pertemuan dengan Parlemen Eropa pada Senin, dan menegaskan bahwa suku bunga di kawasan itu akan tetap rendah untuk waktu yang lebih lama.

Indeks dolar, yang melacak dolar terhadap enam mata uang utama, merosot 0,1 persen menjadi 80,10.

Data ekonomi AS datang secara umum positif pada Senin. Produksi industri AS melompat 1,1 persen pada November, kenaikan terbesar dalam satu tahun, The Fed mengatakan dalam sebuah laporan yang dirilis Senin.

Indeks Pembelian Manajer Manufaktur AS pada Desember tercatat 54,4, turun sedikit dari 54,7 pada bulan sebelumnya, namun tetap dekat dengan puncak 20-bulan pada November, menurut Markit.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,3764 dolar dari 1,3734 dolar di sesi sebelumnya dan pound Inggris naik menjadi 1,6302 dolar dari 1,6295 dolar. Dolar Australia merosot ke 0,8950 dolar dari 0,8964 dolar.

Dolar AS dibeli pada 102,99 yen Jepang, lebih rendah dari 103,22 yen pada sesi sebelumnya. Greenback bergerak turun menjadi 0,8871 franc Swiss dari 0,8901 franc Swiss dan melemah menjadi 1,0587 dolar Kanada dari 1,0592 dolar Kanada. (Ant/Xinhua)