Dokter se-Bali Deklarasi Cinta Pancasila
Denpasar (Metrobali.com)-

Para dokter yang tergabung ke dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) provinsi Bali dan seluruh cabang IDI seBali, mendeklarasikan diri dan menggemakan lonceng kebangkitan bangsa dan cinta Pancasila. Deklarasi kebangsaan yang digagas Forum Stovia Bali, dilakukan di parkir depan RSUP Sanglah, Sabtu (17/06/2017).

Para dokter sepakat menyatakan kesetiaannya krpada empat konsensus kebangsaan, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada tanggal 1 Juni 2017, bersamaan dengan momentum Hari Lahirnya Pancasila, sejumlah dokter dari seluruh Indonesia berkumpul di Jakarta, menggagas sebuah manifesto untuk mengukuhkan kesetiaan kepada empat konsensus kebangsaan.

Menurut Ketua Forum Stovia Bali, Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp., And., menyatakan gerakan moral tersebut dikenal dengan Dokter Bhinneka Tunggal Ika. Kondisi bangsa dirasakan mulai ada ancaman untuk mencabut akar pohon Indonesia dari Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.

“Ada ancaman terhadap empat konsensus kebangsaan dan karena itu, kami para dokter yang selama ini dianggap sebagai silent majority, tidak bisa diam dan tergerak untuk ikut menyadarkan seluruh masyarakat agar terus menjaga dan mempertahankan kebangkitan bangsa dalam bingkai NKRI”, ulasnya.

Wimpie

Tenaga kedokteran yang selama ini mengabdikan diri untuk kemanusiaan, tidak pernah membedakan suku, ras dan agama, dalan memberikan pelayanan, harus mampu menunjukkan ke-Pancasila-annya. “Para dokter harus berani berbicara dengan lantang dan satu suara bahwa Pancasila adalah panduan hidup”, jelasnya.

“Kita boleh berbeda suku, agama, dan ras, tetapi tidak dalam kemanusiaan”, tegasnya seraya menambahkan intoleransi karena adanya urusan SARA sama sekali tidak mencerminkan pengamalan Pancasila. Prof. Wimpie juga mengatakan, setelah deklarasi ini, para dokter di seluruh Bali akan ada program kerja sesuai dengan program intelektual kepada masyarakat dan juga pasien.

“Kami akan ikut menyadarkan anak bangsa dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila termasuk menyisipkan pemahaman Pancasila kepada pasien dan keluarga pasien saat dokter melakukan konseling”, ucapnya. ARI-MB