Docking Roro

Klungkung ( Metrobali.com )-

Docking Kapal Nusa Jaya Abadi yang dilakukan Dinas Perhubungan dan Imformasi Klungkung dinilai tidak professional. Hal ini dikemukan salah satu DPRD Klungkung Sang Nyoman Putra Yasa. Politisi PDIP tersebut menuding kalau pekerjaan docking yang dilakukan perusahan atau rekanan pemenang tender kurang professional.

Dikatakan Putra Yasa docking yang dilakukan mestinya secara modern, namun sangat disayangkan docking masih dilakukan secara manual. Putra Yasa mengaku kasihan dengan cara docking dimana kapal diseret seret secara manual. “ Kapal satu –  satunya milik kita cara dockingnya seperti itu,” ujar Putra Yasa menyampaikan dalam ralet kerja antara Dewan dan Dinas Perhubungan Klungkung.

Dikatakan pula ketika Kunker ke Surabaya dengan Komisi II menyempatkan diri untuk mengecek langsung dimana docking dilakukan, ternyata perusahaan yang melakukan docking tidak jelas. ” kantornya mirip gudang, ” ujarnya. Putra Yasa juga mengakui ragu dengan hasil docking yang dilakukan perusahan tersebut karena perusahanya sendiri dilihat tidak professional.

Dirinya meminta Dinas Perhubungan agar selektif dalam melakukan proses tender. Terlebih lagi banyak perusahan lainya yang juga mampu melakukan dovking tidak hanya perusahan di Surabaya tersebut. “ Masih banyak perusahan doking lainya seperti ada juga di Lombok, ” ujarnya. Pihaknya berharap docking yang dilakukan perusahan sesuai standar dan dilakukan secara modern tidak manual.

Putra Yasa juga mengaku heran karena docking dilakukan langsung begitu saja tanpa melalui cek fisik. Mestinya perlu dilakukan cek fisik sehingga diketahui apa apa yang perlu dilakukan perbaikan. “ Ini tanpa cek tahu tahu langsung docking, ” ujarnya heran. Dirinya khawatir antara docking yang dilakukan tidak nyambung dengan kerusakan yang mesti di perbaiki. Untuk diketahui doking dilakukan PT Asinoris Surabaya. Sementara operator Roro sendiri adalah PT Palmars.

Sementara itu Dewan juga minta agar Dinas Perhubungan mengambil langkah langkah strategis. Karena tahun 2016 Roro sudah menjadi angkutan komersial murni. Kalau selama ini Roro masih mendapat sudsidi dari Pemkab Klungkung sebesar Rp 1,5 Miliar. Roro sendiri diakui sudah cukup lama mendapat subsidi sejak awal beroprasi.
” Sejauh ini pengelolaan Roro juga masih jauh dari harapan. Jangankan untung mencapai BEP saja masih belum, ujarnya.  SUS-MB