Petugas DLHK Kota Denpasar saat melaksanakan perompesan di beberapa titik kawasan Kota Denpasar, Jumat (13/12).


Denpasar (Metrobali.com)-

Sebagai wilayah hilir di Pulau Bali, wilayah Kota Denpasar sangat rentan terjadi genangan, terutama saat memasuki musim penghujan seperti yang biasa terjadi memasuki penghujung tahun 2019 ini. Karenanya, guna mengantisipasi resiko musim penghujan ini, Pemkot Denpasar melalui OPD terkait yakni DLHK dan DPUPR Kota Denpasar mengintesifkan berbagai program seperti halnya perompesan untuk meminimalisir pohon tumbang  dan penanganan titik genangan.

Kabid SDA DPUPR Kota Denpasar, Ida Ayu Tri Suci saat dikonfirmasi, Jumat (13/12) menjelaskan bahwa DPUPR secara berkesinambungan terus melaksanakan pemetaan terhadap titik genangan di Kota Denpasar. Sehingga penanganannya menjadi tepat sasaran dan mampu meminimalisir resiko musim penghujan ini.

Hingga saat ini, Dayu Tri Suci mengatakan bahwa sebelumnya terdapat 32 genangan, hingga penghujung tahun 2019 ini sudah tertangani sebanyak 28 genangan. Sehingga tersisa genangan yang berada di kawasan Padangsambian Kaja dan Kelurahan Sesetan. Kendati demikian, beberapa genangan berada pada kordinasi Dinas PU Provinsi Bali dan BWS Bali Penia.

“Saat ini terdapat 6 titik genangan yang biasanya timbul saat terjadinya hujan dengan intensitas tinggi, dan kami sudah atensi dengan penyiagaan armada, petugasdan pengendali pintu air,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa adapun penanganan terhadap genangan tersebut terus diintensifkan dengan melaksanakan berbagai trobosan. Yakni mengusulkan penataan sungai kepada pemerintah pusat melalui BWS Bali Penida, penggelontoran serta rekontruksi terhadap gorong-gorong dan drainase disekitar genangan.

“Genangan ini terjadi biasanya diakibatkan volume air akibat hujan terlalu besar sehingga tidak tertampung maksimal di goorong-gorong dan drainase, namun selang beberapa saat akan surut kembali, penanganan titik genangan ini akan terus dimaksimalkan dengan menggandeng BWS Bali Penida dan melakukan rekontruksi drainase,” ujarnya.

“Upaya peningkatan infrastruktur dalam menanggulangi genangan di Kota Denpasar terus kami maksimalkan, namun demikian partisipasi masyarakat sangat kami harapkan utamanya untuk tidak membuang sampah sembarangan yang mampu menghambat jalannya air di saluran drainase,” paparnya.

Sementara, dikonfirmasi secara terpisah Sekretaris DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa menekankan bahwa memasuki musim penghujan ini tentu sangat berpotensi terjadi angin kencang. Selain itu, saat musim penghujan beban pohon perindang lebih berat dari biasanya. Karenanya, untk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan maka DLHK secara intensif melaksanakan perompesan sehingga mampu meringankan beban pohon untuk meminimalisir terjadinya pohon tumbang.

“DLHK secara rutin melaksanakan perompesan pohon perindang di seluruh jalan Kota Denpasar, besar harapan masyarakat juga turut memberikan informasi tentang lingkungan sekitar khususnya pohon perindang yang dinilai penting untuk dilakukan perompesan,” ujarnya. Adapun saat ini DLHK telah melaksanakan perompesan di beberapa titik yakni Jalan Kamboja, Jalan Sudirman, dan Kawasan Sidhakarya.

Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai menghimbau masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan sekitar, salah satunya dengan membuang sampah pada tempatnya. Sehingga drainase yang menjadi saluran air tidak tersumbat saat memasuki musim penghujan.

“Partisipasi masyarakat sangatlah penting untuk ikut aktif dalam menjaga lingkungan sekitar, sehingga ketika musim penghujan tiba, saluran air atau drainase dapat menyalurkan air dengan lancar dan meminimalisisr terjadinya banjir atau genangan,” kata Dewa Rai.

 

Sumber : Humas Pemkot Denpasar