Jembrana (Metrobali.com)-

Aksi pencurian kembali terjadi Jembrana. Kali ini menimpa Ni Nengah Sudantrini (55) asal Lingkungan Satria Keluarahan Pendem, Jembrana, Jumat (2/8). Aksi pencurian ini tergolong nekat. Pasalnya pencuri melakukan aksinya pada Jumat (2/8) siang bolong. Akibatnya korban mengalami kerugian hingga puluhan juta. Sebab uang dan emas yang disimpan di almari buffet raib dibawa kabur pencuri.

Dari informasi di TKP, saat kejadian, pemilik rumah sedang keluar, sehingga rumah dalam kondisi kosong. Sementara aksi pencurian baru diketahui setelah pemilik rumah pulang dan mendapati pintu belakang dalam keadaan sudah terbuka.  Kemungkinan pencuri masuk kedalam rumah setelah mencongkel pintu belakang. Sebab pada kunci pintu belakang terdapat bekas congkelan dan rusak. Gagang kunci pintu juga nampak terlepas dari daun pintu. Dari kejadian tersebut pencuri berhasil membawa kabur uang sebanyak Rp.21 juta dan emas 32 gram dalam berbagai bentuk, setelah berhasil mencongkel almari buffet.

Dalam kesehariannya korban yang belum dikaruniai putra ini ditemani keponakannya yang baru duduk di kelas 1 SMA, Siprianus Caka Asa. Sementara yang sering mengantar untuk mengambil uang di bank, keponakannya, Ni Komang Sri Susanti yang sudah berkeluarga.

Ditemui di Rumahnya, korban Ni Nengah Sudantrini menuturkan saat kejadian ia pergi bersama keponakannya Komang Sri Susanti ke toko Terang kira-kira pukul 10.00. Dan lalu balik pulang sekitar pukul 11.00 wita. “Sampai di rumah saya lihat pintu belakang sudah terbuka. Lalu saya langsung masuk ke dalam kamar tidur, ternyata pintu almari buffet juga sudah rusak dan uang serta emas yang saya simpan dalan tas juga hilang” Ujarnya, Jumat (2/8).

Dikatakannya jumlah uang yang hilang mencapai Rp.21 juta dan emas sebanyak 32 gram. “Di rumah memang ada Rp.10 juta dari sisa taspen. Yang Rp.11 juta itu baru saya ambil dari bank di Gilimanuk. Waktu ngambil uang itu saya diantar keponakan saya” Ujarnya.

Sementara, emas yang 32 gram itu, diantaranya gelang, kalung dan cincin, baru saja ditebus di pegadaian Negara. “Emas itu saya tebus sebulan lalu di pegadaian, lalu saya taruh dalam tas, jadi satu dengan uang. rencananya uang itu akan saya tabung setelah menerima  uang pensiunan janda” Ujar Ibu yang ditinggal mati suami empat bulan lalu. MT-MB