Denpasar (Metrobali.com)-

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Bali akan menggelar pasar lelang agro yang diselenggarakan pada 20 September 2013 di halaman Kantor Disperindag Provinsi Bali.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, Ni Wayan Kusumawathi di Denpasar, Selasa, menjelaskan bahwa pasar lelang itu bertujuan untuk membantu pemasaran hasil pertanian, memperpendek rantai pemasaran sehingga petani dapat merencanakan pola tanam.

“Pasar lelang itu akan mempertemukan langsung para petani dengan pembeli. Sehingga kami harap ini bisa memperpendek rantai pemasaran dan memberikan nilai yang adil bagi petani,” katanya.

Menurut dia, pasar lelang yang akan dilaksanakan yakni dalam bentuk pasar lelang dengan sistem penyerahan kemudian atau “forward” melalui kontrak kerjasama yang disepakati natara pembeli dan petani, dengan dipandu juru lelang dan pelaku usaha yang terlibat dalam pasar lelang.

Nantinya penjual atau petani dan pembeli dalam pasar lelang “forward” itu akan dipertemukan langsung melalui mekanisme penawaran yang dilakukan secara terbuka.

Para penjual dan pembeli yang ikut berasal dari petani, koperasi, pengusaha, dan perseorangan yang tak hanya dari kabupaten dan kota di Pulau Dewata.

Para petani akan membawa berbagai komoditi yang akan dipasarkan dalam pasar lelang “forward” itu di antaranya sapi potong, babi, telor ayam, kopi, cengkeh, beras, buah – buahan, dan sayuran serta komoditas pertanian lainnya.

Sedangkan para pembeli berasal dari pengusaha, pabrik, swalayan, hotel, dan pedagang yang tidak hanya dari Bali namun juga antarpulau seperti Jawa Timur dan DKI Jakarta.

Sebelumnya pada Jumat (6/9), Pemerintah Provinsi Bali meluncurkan website pasar lelang komoditi pertanian sebagai salah satu upaya peningkatan pemasaran produk pertanian.

Peluncuran website pasar lelang komoditi itu juga sebagai upaya pemanfaatan teknologi dalam memberi nilai tambah serta mendongkrak harga komoditi pertanian di Bali agar bisa lebih kompetitif di pasar. AN-MB