Denpasar (Metrobali.com)-

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bali menjamin stok ayam potong untuk memenuhi kebutuhan umat Hindu menyambut Hari Raya Galungan pada 27 Maret 2013 akan mencukupi.

“Dalam keadaan normal di luar Galungan, biasanya pemotongan ayam sekitar 110-150 ribu ekor per hari. Memang di saat Galungan permintaan agak tinggi, tetapi permintaan keesokan harinya akan menurun,” kata Kepala Disnakeswan Provinsi Bali Putu Sumantra, di Denpasar, Senin (18/3)

Pihaknya memprediksi kebutuhan ayam potong saat Galungan sekitar 200 ribu ekor dan kesemuanya itu dapat disediakan oleh para peternak ayam di tingkat lokal.

“Untuk kebutuhan setiap hari pun kami tidak memberikan rekomendasi untuk memasukkan ayam potong dari luar. Yang jelas, Bali sejauh ini tidak sampai mengalami kelangkaan ataupun kekurangan ayam potong,” ujarnya.

Ia mengatakan, rata-rata kebutuhan ayam potong di Bali setiap bulannya berkisar 3,5 hingga 4 juta ekor. Untuk Maret ini, akan ada sedikit peningkatan karena ada beberapa hari raya umat Hindu seperti Nyepi, Galungan, dan Purnama Kedasa.

“Kami juga selalu berkoordinasi dengan para peternak, jika kondisi indukan mulai berkurang biasanya diambil langkah untuk tidak mengeluarkan bibit,” katanya.

Sumantra menambahkan kebutuhan ayam potong di Bali dipenuhi dari sentra-sentra peternakan yang tersebar di seluruh pelosok Pulau Dewata.

Di sisi lain, ia tidak memungkiri akan terjadi kenaikan harga ayam potong di saat Galungan dibandingkan saat hari-hari biasa.

“Itu karena pengaruh psikologi pasar, meskipun stok melimpah, tetapi jika permintaan tinggi biasanya para pedagang akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menaikkan harga,” ujarnya.

Namun, kata dia, kenaikan diprediksi tidak akan terlalu tinggi karena usaha peternakan ayam mengacu pada skala harga nasional.