Denpasar(Metrobali.com) Jumat (12/4), seniman foto mumpuni, dr. Ida Bagus Andi Sucirta, tampil sebagai narasumber dalam Diskusi dan Workshop Fotografi bertajuk Human Interest Photography, yang secara khusus membahas perihal potret budaya. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Manajemen dan Informatika Alfa Prima Denpasar berkerjasama dengan Bentara Budaya Bali (BBB).

“Dunia fotografi boleh dikata sebagai salah satu media komunikasi yang dapat ditafsirkan secara luas. Setiap foto, apabila kita teliti lebih mendalam mengandung pesan dari sang fotografer, “ ujar Adi Swastama, Ketua Panitia kegiatan ini.

Foto human interest (human interest photography) senantiasa menarik untuk diperbincangkan. Model atau gaya pemotratan yang menitik beratkan pada obyek sosok manusia ini memerlukan sensitifitas yang terbilang tinggi selain berbekal teknik maupun kamera mahal. Fotografi jenis ini seringkali ditujukan untuk memvisualkan suasana hati, sedih, senang, tertawa, bahagia, bercanda, berlari, menangis maupun lain sebagainya dari subyek foto tersebut.

“Memotret tidak sekadar membawa kamera dan melakukan jepretan. Pengetahuan tentang subyek foto penting dalam tahap “previsualisasi”. Sebelum turun ke lapangan, selalu lakukan riset dengan bertanya dan membaca referensi. Ketahui juga tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika memotret, “ ujar Andi Sucirta.

Andi Sucirta merupakan dokter sekaligus seniman foto kelahiran 1976 yang telah meraih aneka juara tingkat nasional dan internasional. Penghargaan nasional dan internasional yang pernah diterimanya, antara lain: Best Asian Photografer of The Year 2006 oleh Federation of Asian Photografic Art di Taiwan, Documentary Awards WinnersHuman Photography Awards 2009 & 2011 oleh UNESCO di China, Adam Malik AwardsBest Overall Garuda Indonesia Photo Competition 2011 dan lain-lain. Saat ini, Andi Sucirta menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Fotografer Bali.

“Selain dapat memberi ruang bagi generasi muda untuk lebih memahami dunia fotografi, diharapkan dengan diskusi ini akan lebih mendorong lagi minat kawula muda untuk lebih antusias dalam dunia fotografi, “, tambah Adi Swastama.

Diskusi dan workshop yang diikuti oleh siswa SMA/SMK ini diadakan serangkaian Lomba dan Pameran Photography se-Bali.