nyamuk db

Denpasar (Metrobali.com)-

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini mengimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi dalam upaya memberantas penyakit demam berdarah.

“Saya minta kepada masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan dan selalu menerapkan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) secara berkelanjutan,” katanya di Denpasar, Rabu (20/5).

Ia mengatakan penyakit deman berdarah (DB) tersebut akan bisa menurun jika kesadaran warga akan kebersihan lingkungan dan terus meningkatkan PSN.

“Langkah PSN lebih efektif dibanding melakukan penyemprotan secara massal (fogging), sebab tindakan penyemprotan itu akan dilakukan jika kondisi sudah banyak terkena DB,” ucapnya.

Namun yang lebih efektif, kata Sri Armini, adalah dengan langkah PSM. Sebab tindakan itu akan memberantas jentik-jentik nyamuk agar tidak bisa berkembang menjadi nyamuk poleng.

“Oleh karena itu tim pemantau jentik setiap hari dikerahkan ke masing-masing wilayah kerjanya dalam upaya memberi sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya dari sarang nyamuk yang berkembang menjadi nyamuk dewasa,” ujarnya.

Sri Armini tidak mengelak dengan pertumbuhan penduduk di Kota Denpasar semakin meningkat setiap tahunnya, sehingga peluang pemukiman kumuh juga meningkat. Hal ini perlu langkah kerja sama dengan aparat banjar (dusun) bersama warga setempat dalam menjaga kebersihan tersebut.

“Dengan kondisi perkotaan seperti itu perlu sosialisasi tentang kebersihan ditingkatkan mulai dari rumah tangga hingga lingkungan sekitar. Sehingga pemukiman massal seperti itu tidak menjadi sumber penyakit,” katanya.

Untuk lebih memaksimalkan upaya penanggulangan merebaknya kasus DB yang terjadi belakangan ini dan diperkirakan terus terjadi seiring dengan perubahan cuaca serta akan mencapai puncaknya pada bulan Mei-Juni 2015.

“Karena itu kami secara berkelanjutan melakukan penyemprotan massal di seluruh wilayah Kota Denpasar dengan menggunakan ULV. Fogging ini menggunakan tiga mesin ULV yang diangkut oleh tiga unit mobil pick up berjalan dan 6 orang petugas penyemprot serta 3 orang staf pengawas lapangan,” katanya. AN-MB