Dirut RSU Puri Raharja Denpasar alm. dr. Nyoman Sutedja MPH., semasa hidupnya (ist).

Denpasar, (Metrobali.com)-
Sungguh kabar yang menyentakkan dada dan menyisakan duka yang mendalam. Dirut RS Puri Raharja dr. I Nyoman Sutedja MPH., meninggal dunia akibat komplikasi pasca terpapar COVID-19. Almarhum yang juga mantan Kadis Kesehatan Provinsi Bali (2009 – 2012) menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam masa perawatan di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RS PTN) Unud Jimbaran Sabtu (4/7).
“Direktur RS Puri Raharja meninggal dunia akibat henti jantung dalam perawatan di RS PTN Udayana. Almarhum dirawat dengan status pasien pasien COVID-19,” ucap salah satu rekan almarhum seperti dikutip dari radarbali.id.
Seperti diberitakan sebelumnya, di Rumah Sakit Umum Puri Raharja, Denpasar, Bali, ditemukan tujuh tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19. Alhasil secara mendadak diambil keputusan rumah sakit yang terletak di dekat Mapolda Bali ini menutup layanan Unit Gawat Darurat pasca sejak Rabu (1/7) hingga Minggu (5/7).
Manajer Marketing IT Rumah Sakit Puri Raharja, I Gusti Nyoman Tongki Adiyono kepada wartawan menyatakan 7 tenaga medis di rumah sakit tersebut dinyatakan positif terpapar virus Corona.
“Ada 4 perawat dan 3 dokter umum yang terpapar dan terkonfirmasi COVID-19, untuk mengurangi risiko transmisi khususnya di UGD dan rumah sakit pada umumnya, maka mulai tanggal 1 Juli pelayanan UGD ditutup dan dibuka kembali tanggal 5 Juli,” sebut Tongki Adiyono saat dikonfirmasi, awak media Rabu (1/7).
Lebih lanjut ia memaparkan kronologis ketujuh tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 itu bermula pada saat menerima pasien yang diduga positif COVID-19 pada Senin (8/6) lalu. Saat itu, lanjut Toya, pihak RS sejatinya telah berusaha mengalihkan pasien itu ke rumah sakit lain.
Apa daya akibat kapasitas RS rujukan tak memadai, pemindahan itupun tak terjadi. “Dengan kondisi itu, pasien tersebut kami rawat dulu sehari sambil menunggu ruangan dan pada keesokan harinya, Selasa (9/6) pasien berhasil kami rujuk Rumah Sakit Sanglah,” tandas Toya.
Usai peristiwa tersebut, satu minggu kemudian, pihak RSU Puri Raharja berinisiatif untuk melakukan swab test kepada 12 karyawan yang bertugas di UGD pada Kamis tanggal (18/6), dari hasil swab itu ditemukan satu dokter umum positif COVID-19.
“Lalu pada esok harinya, Jumat (19/6) juga dilakukan swab kepada 11 tenaga kami, dari sana terkonfirmasi 1 dokter umum dan 4 perawat. Dan terakhir kami lakukan swab test lagi dan satu dokter umum dinyatakan positif,” pungkas Toya. (**)