Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, Dr. Tri Handoko Seto, S.Si,M.Sc, membuka secara resmi membuka kegiatan Lomba Dharma Wacana Nasional dan Konten Tiktok Arjuna Digital IV, 2021, Selasa (15/6) malam secara virtual.

Denpasar (Metrobali.com)-

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, Dr. Tri Handoko Seto, S.Si,M.Sc, membuka secara resmi membuka kegiatan Lomba Dharma Wacana Nasional dan Konten Tiktok Arjuna Digital IV, 2021, Selasa (15/6) malam secara virtual.
Dalam sambutannya, Dirjen Tri Handoko menyatakan kegiatan ini merupakan hal yang sangat penting guna mendorong kreativitas anak-anak muda Hindu untuk mengisi konten konten kreatif di dunia maya. Anak-anak muda yang kreatif harus difasilitasi untuk terus berkarya. Dinyatakan bahwa noise atau kegaduhan sulit untuk dihilangkan, akan tetapi keberadaan konten-konten yang positif akan menjadi penguat dalam literasi. Bukan hanya literasi keagamaan tetapi kebangsaan. Ditegaskan bahwa Dharma Agama dan Dharma Negara merupakan satu tarikan nafas. “Ini akan menjadi kebangsaan dan rasa percaya diri bahwa kita memiliki potensi anak-anak muda yang luar biasa, yang mampu berkarya diera digital ini,” ujar Tri Handoko yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca ini.
Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, dalam sambutannya mengajak seluruh umat Hindu untuk menjalankan Dharma Agama dan Dharma Negara. “Harapan kita bersama, mari kita guyup, tidak mudah diadu domba dan jangan lengah. “ ujar Mantan Danjen Kopassus dan Pangdam ini. Dikatakan pula agar umat dan anak-anak muda meneladani Pandawa Lima yang lengkap dengan kekuatan, keunggulan maupun kebijaksanaannya. WBT juga secara tegas meminta agar setiap umat Hindu menjunjung nilai-nilai Hindu, menghindari hoax dan ujaran kebencian di sosial media. WBT dengan tegas menyatakan mendukung penuh lomba ini dan berharap semakin banyak konten-konten bermanfaat yang diproduksi oleh umat Hindu. “Kami mendukung anak-anak muda yang cerdas dan menjadi pandawa lima. Juga harus terbangun Arjuna yang cerdas, cerdik cendekia, namun arif dan bijaksana. Jangan ribut di medsos, mari kita kuat Bersatu,” ujarnya Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini.

Ketua Paiketan Krama Bali, Ir. Anak Agung Suyawan Wiranatha, M.Sc, Ph.D dalam sambutannya menyatakan spirit awal keberadaan Lomba Arjuna Digital adalah untuk mendukung Siar Hindu dan kreativitas anak muda di era milenial. Selain itu untuk mendorong masyarakat menggunakan sosial media secara bijak. Dinyatakan kegiatan ini konsisten dilaksanakan setiap tahun walau ditengah situasi yang sulit. Pihaknya bersyukur, tahun 2021 ini kegiatan lomba mendapat perhatian penuh dari Ditjen Bimas Hindu dan diharapkan berjalan lebih semarak dari tahun-tahun sebelumnya.
Ketua Panitia Lomba Dharma Wacana Nasional dan Konten TikTok Arjuna Digital IV 202, Dr. Ni Kadek Surpi Aryadharma, M.Fil.H melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan karya bersama Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, Paiketan Krama Bali, Perhimpunan Pemuda Hindu Dharma Indonesia (Peradah), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), dengan total hadiah Rp 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah). Tujuannya untuk membangun, memberikan semangat dan mendukung para Content Creator Hindu, untuk berkarya lebih baik dalam membantu upaya siar Hindu dan semangat moderasi beragama. “Harapan dari panitia, kegiatan ini diikuti secara massif oleh anak muda Hindu, yang tanpa sekat dan tanpa jarak. Saudara dapat ikut dari tempat yang jauh, pulau kei misalnya, Toraja, Sidrap dan Wajo. Kami targetkan ada seribu konten yang mengikuti kegiatan dan tidak ada anak muda yang tidak mengetahui kegiatan ini walau di tempat yang jauh. Untuk itu kami meminta bantuan para pembinas, penyuluh, guru-guru agama Hindu, pengurus PHDI maupun tokoh Hindu untuk berkenan membantu menyebarkan informasi ini, ” ujar Dosen UHN I Gusti Bagus Sugriwa ini.
Kegiatan peluncuran tersebut juga dihadiri berbagai komponen dan organisasi Hindu di Indoesia, Pembimas, penyuluh Hindu, perkumpulan acarya Hindu, BEM perguruan tinggi Hindu, UKM Hindu di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang adu kreativitas anak-anak muda Hindu, terlebih ditengah pendemi covid-19. Kegiatan ini juga menggaungkan semangat literasi, moderasi beragama dan Hindu Bersatu.