Foto: Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI Prof. Drs. Ketut Widnya, MA, M.Phil, Ph.D., bersama Direktur Eksekutif GTS Institute Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H.,M.M.,M.H.

Denpasar (Metrobali.com)-

Belum genap seumur jagung (2 bulanan) sejak diperkenalkan ke publik dan launching pada 31 Mei 2019 lalu, GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali sudah mampu menunjukkan kiprahnya.

Bahkan salah satu progam unggulannya yakni diklat (pendidikan dan pelatihan) atau sekolah bagi calon ayah dan ibu dalam menyiapkan generasi emas Indonesia 2045 diapresiasi dan diakomodir Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Hindu Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. Drs. Ketut Widnya, MA, M.Phil, Ph.D.

Hal ini terungkap dalam pertemuan Direktur Eksekutif GTS Institute Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H.,M.M.,M.H., dengan Dirjen Bimas Hindu Kemenag Prof Widnya di Kantor Perdiknas Denpasar Kamis siang. Momentum diakomodirnya progam GTS Institute Bali ini pun bertepatan dengan Hari (Rahinan) Sugihan Jawa.

“Kami akomodir program diklat calon ayah dan ibu GTS Institute Bali karena sejalan dengan program Kementerian Agama untuk penguatan fungsi-fungsi keluarga,” kata Prof. Widnya.

Dirjen Bimas Hindu Kemenag ini menilai salah satu progam GTS Institute Bali dalam mempersiapkan calon ayah dan ibu merupakan program yang tepat untuk mencetak generasi emas 2045.

“GTS Institute Bali jadi salah satu yang di garda terdepan menyiapkan calon ayah dan ibu yang akan melahirkan generasi emas 2045,” pujinya.

Sementara itu Direktur Eksekutif GTS Institute Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H.,M.M.,M.H., mengaku sangat bersyukur progam GTS Institute Bali akhirnya bisa diakomodir oleh Dirjen Bimas Hindu Kemenag.

Nantinya progam GTS Institute Bali ini akan didukung pendanaannya dari Kementerian Agama mulai APBN Perubahan Tahun 2019 dan secara berkelanjutan untuk tahun-tahun ke depan.

Siap Gelar Diklat “Mendidik Anak Suputra Dalam Kandungan Ibu”

 

Tidak butuh waktu lama bagi GTS Institute untuk mengeksekusi program unggulannya setelah diakomodir Dirjen Bimas Hindu Kemenag. Pada 5-6 September 2019 ini sudah diagendakan akan digelar “Progam Pengembangan Karakter Emas Calon Ayah dan Ibu” lewat diklat bertajuk “Mendidik Anak Suputra Dalam Kandungan Ibu.”

Kegiatan ini akan bersinergi dengan program Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama, Yayasan Sakha, GTS Institute Bali dan Perdiknas Denpasar. Acara yang akan berlangsung di Aula Perdiknas Denpasar akan melibatkan ratusan peserta dari kalangan pelajar SMA/SMK dan mahasiswa se-Bali serta masyarakat umum.

“Materinya diambil dari GTS Institute Bali tentang bagaimana mendidik anak suputra sejak dalam kandungan ibu. Ada delapan materi yang akan kami sosialisasikan,” ungkap Tini Gorda yang juga Ketua Umum BKOW (Badan Kerjasama Organisasi Wanita) Provinsi Bali dan mantan Ketua Perdiknas ini.

Progam ini pun akan berkelanjutan dipercayakan kepada GTS Institute Bali sebagai garga terdepan ikut mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045. Misalnya pada 2020 akan dilanjutkan dengan progam karantina satu minggu bagi peserta diklat.

“Kemudian rutin digelar sesuai jadwal yang kami punya di GTS Institute Bali,” imbuh Tini Gorda yang juga Ketua DPD IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Provinsi Bali ini.

Sementara itu dalam pertemuan dengan Dirjen Bimas Hindu di Kantor Perdiknas ini Tini Gorda juga menggandeng salah satu mitra GTS Institute Bali yakni Yayasan Amara Bhawana Sastra (ABSA), Bangli.

Dalam kesempatan ini diserahkan pula satu bundel syarat pendaftaran kepada Dirjen Bimas Hindu terkait keberadaan Yayasan ABSA untuk bisa mendaptkan program program langsung dari Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama.

Hadir langsung Ketua Yayasan Amara Bhawana Sastra (ABSA) I Wayan Juni Artayasa didampingi Sekretaris Yayasan Ketut Teja Artha dan Bendehara Yayasan Ni Made Sri Puspayani.

Ini Progam GTS Institute Bali Cetak Generasi Emas

Seperti diketahui, GTS Institute Bali membuka berbagai progam untuk peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia). Khususnya dalam membangun generasi emas Indonesia di tahun 2045.

Salah satu progam unggulan dari lembaga yang bernaung di bawah Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali yang beralamat di Jalan Tukad Batanghari XI C, No.17, Panjer, Denpasar ini yakni diklat (pendidikan dan pelatihan) bagi calon ayah dan ibu.

Diklat ini diperuntukkan bagi kalangan laki-laki dan perempuan mulai usia 18 tahun-akan menikah guna mempersiapkan mereka menuju jenjang berumah tangga, menjadi calon ayah dan ibu.

Diklat bagi calon ayah dan ibu yang diselenggarakan GTS Institute Bali ini mencakup sejumlah materi pembelajaran. Yakni tantangan mendidik anak sebelum lahir, keluarga bahagia, proses pendidikan anak sebelum lahir.

Lalu materi tentang kelahiran anak suatu harapan mulia, neuro linguistic programming dan meditasi kesehatan, pengetahuan umum tentang penyakit dan gizi.

Berikutnya yang sangat penting pula adalah pemahaman pendidikan 1000 hari pertama kehidupan, pengetahuan rumah sehat dan bahagia, pengetahuan masalah hukum. Lalu pengetahuan tentang kepribadian hingga pengelolaan keuangan keluarga yang efektif.

GTS Institute juga memberi layanan psikotes dan layanan konseling pranikah dengan melibatkan sejumlah psikolog.

GTS Institute Bali didukung oleh tenaga pengajar yang memiliki komitmen total terhadap kualitas kesarjanaan penuh serta memiliki pengalaman dan wawasan luas tentang pengetahuan psikologi, komunikasi, obstetri, ginekologi, pediatri, ekonomi, lingkungan, arsitektur dan hukum.

Diklat calon ayah dan ibu ini digelar melalui kelas weekend (Sabtu dan Minggu) dengan 13 kali tatap muka atau selama tiga bulan. Bagi yang berminat bisa mendatangi langsung kantor GTS Institute Bali di Jalan Tukad Batanghari XI C, No.17, Panjer, Denpasar. Atau bisa menghubungi nomor WA di 08123913537 atau 089529622072. (wid)