Foto: Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya (tengah) saat menghadiri peresmian penggunaan QRIS di BI Corner UNDIKSHA Singaraja, Kamis (12/3/2020).

Singaraja (Metrobali.com)-

Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya mengapresiasi implementasi dari Quick Respon Code Indonesian Standart (QRIS) di Bali.

Sejak diluncurkan awal Januari 2020 lalu menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Ini ditandai dengan semakin banyaknya merchant atau masyarakat yang kenal dan menggunakan QRIS.

“Implementasi QRIS ini dianggap berhasil karena BI Bali masuk dalam posisi nomor 7, plus menjadi role model implementasi QRIS di Indonesia,” kata Rai Wirajaya saat menghadiri peresmian penggunaan QRIS di BI Corner, Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) Singaraja, Kamis (12/3/2020).

Dalam kesempatan ini  Rai Wirajaya yang didampingi Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho, Direktur Kredit BPD Bali dan I Made Lestara Widiatmika dan Plt  Kepala Cabang BPD Singaraja, I Wayan Sumerwidagda.

Anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan dan perbankan ini berharap dengan semakin gencarnya BI Bali menyosialisasikan QRIS, BI Bali bisa segera masuk lima besar dalam implementasi QRIS.

“Melihat potensi serta luasan wilayah di Bali, kita berharap BI Bali bisa masuk posisi tiga besar atau minimal lima besar,” ujar Rai Wirajaya yang merupakan Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini.

Dengan mulai berlakunya QRIS sebagai sistem transaksi keuangan berbasis digital, Rai Wirajaya yang sudah empat periode berjuang untuk Bali di  DPR RI mengingatkan masyarakat untuk bisa menggunakan QRIS.

“Jangan sampai dengan kemudahan yang ada justru jadi boros, harus bijak juga digunakan,” katanya mengingatkan sembari mengacungi jempol, langkah dan upaya dalam mensosialisasikan QRIS.

Terkait dengan keberadaan BI Corner di UNDIKSHA Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho menyampaikan penggunaannya bagian dari MengQRIS kan Bali, dimana tiada hari tanpa QRIS, khususnya di Bali.

“Kita ingin “Bali One Hand in QRIS” apalagi di kalangan akademisi perlu lebih digencarkan sosialisasinya,” tandasnya.

Kalangan akademisi yang notabene generasi milenial memang patut dibidik untuk implementasi transaksi keuangan berbasis digital, lantaran mereka kesehariannya akrab dengan gadget.

“Kita juga berharap kelak mereka bisa menularkan QRIS kepada lingkungannya,” tuturnya seraya menyampaikan terima kasih kepada BPD Bali yang turut andil mensosialisasikan QRIS di Buleleng.

Direktur Kredit BPD Bali, I Made Lestara dalam kesempatan ini mengungkapkan, dengan adanya izin dari BI, BPD Bali bisa berbangga menjadi BPD nomor dua di Indonesia yang mendapat izin QRIS.

“Keuntungan QRIS bisa dipetik oleh kedua belah pihak, baik itu nasabah, umkm ataupun lembaga,” katanya singkat. (dan)