Suasana duka menyelimuti keluarga Gede Artana (50), pada Selasa (14/5) pagi
Suasana duka menyelimuti keluarga Gede Artana (50), pada Selasa (14/5) pagi. Pasalnya pihak keluarga, akan mengantar Artana ke peristirahatannya terakhir. Gede Artana, adalah ketua Panwascam Rendang, Karangasem. Salah satu pahlawan Demokrasi yang gugur mengawal pemilu.
Kakak Artana, Jero Nyoman Suriawati menuturkan, Artana sempat dirawat sepekan, di RS Sanjiwani, Gianyar, pasca tumbang , mengawal sidang pleno kecamatan. Dokter memvonis Artana mengidap gagal ginjal akut. “Padahal sebelumnya adik saya sehat-sehat saja, tidak pernah mengeluh sakit, kok bisa tiba-tiba setelah tugas langsung drop dan divonis gagal ginjal,” tutur Suriawati.
Suriawati menambahkan, Adiknya telah mengawal pemilu, sejak 20 tahun lalu, namun baru kali ini, sampai kelelahan, yang memicu adiknya tumbang dan jatuh sakit. “Bahkan saat sakit, adik saya masih kerap mengigau tugasnya di Pemilu, sering bilang 2 Desa Belum Pleno, dan Bilang Pancasila Harga Mati,” tandas Suriawati.
Suriawati berharap, pemerintah terkait, dapat mengevaluasi kembali pelaksanaan pemilu di masa yang akan datang, agar tak ada lagi, korban seperti adiknya. “Ya, sebelumnya di cek kesehatannya dlu, kalau bisa saat bertugas didampingi tenaga kesehatan,” tutup Suriawati.
Pewarta : Made Yunda