GKBK

Jembrana (Metrobali.com)-

Dinilai tidak mencirikan khas Bali (stil Bali), renovasi atap Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) depan Kantor Bupati Jembrana diminta dihentikan dan diulang.

Hal tersebut terkuak saat Pinpinan DPRD Jembrana, dan Komisi C DPRD Jembrana menggelar rapat kerja bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Jembrana, Senin (3/11).

Dalam rapat tersebut, Ketua DPRD Jembrana Ketut Sugiasa menilai renovasi renovasi atap GKBK tidak mencerminkan nuansa (stil) Bali. “Jangan hanya untuk mengatasi kebocoran, tapi juga harus mencirikan stil Bali. Ini sudah lama saya sampaikan, tapi kenapa tetap seperti itu” ujarnya.

Pihaknya kemudian merekomendasikan agar atap gedung tersebut dibangun segi empat. “Dengan segi empat kami rasa bebannya nanti akan lebih ringan, tapi tetap stil Bali seperti penambahan ornamen ikut celedu dan murda.Tidak seperti sekarang seperti balai bengong” ujarnya.

IB Susrama mengatakan pihaknya sempat mengecek ke atas gedung dan memang lembab, jadi harus diperbaiki, namun tetap bernuansa Bali. “Tedung birunya sudah keropos, jadi memang harus diperbaiki, tapi bercirikan Bali” ujarnya.

Sementara, anggota Komisi C lainnya, Putu Kamawijaya menilai dengan anggaran Rp.500 juta banguan stil Bali akan terwujud. “Saya minta Dinas PU untuk mengkaji lagi. Dengan konsep segi empat dan ditambah ornament Bali saya yakin akan lebih mudah” tandasnya.

Terkait aspirasi etrsebut, Kadis PU Jembraa IGP Mertadana mengatakan pihaknya akan mendesain dengan dua konsep, yaitu konsep segi delapan seperti semula dan konsep segi empat yang direkomendasikan dewan. “Kalau segi empat harus mengubah dudukannya, karena kontrak sebelumnya segi delapan dan sudah dipasang” jelasnya. MT-MB