Jembrana (Metrobali.com)
Dinding peredam akustik Gedung Auditorium di Jalan Mayor Sugianyar Kawasan Civic Center di Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana dirusak orang tidak dikenal.
Bangunan disebelah barat sisi selatan Rumah Jabatan Bupati Jembrana dan di depan Rumah Jabatan Wakil Bupati Jembrana ini dibangun dengan desain arsitektur Bali.
Pantauan di lokasi, Kamis (17/6/2021), Tim Inafis Polres Jembrana nampak melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Perusakan dinding peredam suara terjadi di dua titik yakni pada dinding lantai tangga pintu sebelah utara dan dinding lantai tangga pintu bagian selatan. Kedua lantai tangga ini munuju ke lantai dua di gedung tersebut.
Kerusakan terparah terjadi pada dinding akustik di lantai tangga sebelah selatan. Pasalnya rangka baja ringan sebagai tempat tumpuan nampak kelihatan. Selain dinding peredam, ukiran kayu sebagai pembatas ujung lantai dua juga rusak.
Aksi perusakan diduga dilakukan malam hari. Karena petugas cleaning servis (CS) hanya berjaga pada siang hari. Gedung yang upacara pemelaspasanya dilaksanakan pada bulan Pebruari 2020 lalu juga belum dipasangi CCTV.
Kabid Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, Wayan Harta Wijaya mengaku mengetahui kejadian tersebut setelah diberitahu Kasi Bangunan, Komang Wiarta, pada hari Selasa (15/6/2021).
Sedangkan Komang Wiarta sendiri menurutnya, mendapat laporan pada pagi hari dari petugas cleaning servis. “Dia menyampaikan ke saya setelah diberitahu CS” ujar Harta Wijaya ditemui di Gedung Auditorium, Kamis (17/6/2021).
Pada hari itu juga dirinya langsung membuat laporan kejadian untuk disampaikan kepada Pj Sekda Jembrana dengan tembusan Bupati Jembrana, Kabag Umum dan Sat Pol PP Jembrana. “Setelah melapor itu, tadi saya diperintahkan untuk melapor ke Polres Jembrana” jelasnya.
Gedung Auditorium menurutnya dijaga tenaga CS dari Bagian Umum. Tenaga CS ini hanya bertugas pada siang hari yang jumlah pastinya tidak diketahui. “Disini belum dipasang CCTV. Malam hari juga tidak ada petugas jaga. Ini menjadi kendala kita” ungkapnya.
Kerusakan menurutnya terjadi pada dinding akustik di dua lantai tangga menuju lantai dua dan satu ukiran railing kayu di lantai dua. Sedangkan terkait kerugian, ia belum bisa menyampaikan karena pengukuran baru saja dilakukan.
Disebutnya Gedung Auditorium ini belum menjadi aset PU. Namun masih kontruksi dalam pengerjaan (KDP) di PU. Dan tahun ini rencananya akan dikerjakan kembali beberapa pekerjaan.
Pengerjaan tahap ketiga dengan anggaran sekitar 2,5 miliar masih dalam tahap tender. Diantaranya untuk pengadaan AC, pintu railing, genset, APAR, pompa hidran, tata suara dan Padmasana serta termasuk CCTV. (Komang Tole)