Denpasar (Metrobali.com)-

Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali akan membentuk brigade tanam sebagai upaya memberi pelayanan kepada petani sehingga tidak kesulitan menanam padi secara serentak.

“Terkait dengan pembentukan brigade tanam, kami sudah berhasil memperoleh 50 unit bantuan traktor dari Kementerian Pertanian,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardana di Denpasar, Selasa (4/6).

Brigade tanam merupakan gerakan menanam padi secara serentak agar bisa memerangi hama pada tanaman pangan tersebut.

Ia menyatakan 50 unit traktor sudah diterima pihaknya dan tinggal menyalurkan pada subak-subak yang kesulitan peralatan itu pada saat musim tanam serempak.

“Sering terjadi kasus tunda tanam di beberapa wilayah karena waktu olah tanah yang bersamaan sehingga terjadi antre dalam mendapat jasa pelayanan traktor,” katanya.

Saat ini, tambahnya, di Bali ada 1.698 unit traktor yang merupakan milik petani atau kelompok secara swadaya maupun bantuan pemerintah, namun tidak semua dapat beroperasi dengan baik.

Menurut dia, dengan jumlah traktor tersebut sebenarnya mencukupi untuk kebutuhan pengolahan lahan pertanaman padi dalam satu tahun yang mencapai 150.000 hektare.

Tetapi, lanjut Wisnuardhana, keberadaan mesin pertanian tersebut juga tidak merata di setiap subak, akibatnya, masih dijumpai kasus kekurangan traktor pada beberapa wilayah.

Kondisi itu menyebabkan pengeluaran petani meningkat akibat naiknya sewa traktor dan menyebabkan tidak bisa tanam serentak, yang mana pada saat olah tanah serentak, ongkos sewa traktor untuk mengolah satu hektare lahan bisa mencapai Rp1,2 juta.

“Atas dasar itulah maka kami pandang perlu untuk membentuk brigade tanam di tingkat provinsi,” ujarnya.

Pihaknya mengharapkan ke depan brigade tanam dapat dibentuk di kabupaten/kota sampai dengan tingkat kecamatan dan desa.

Brigade tanam provinsi dan traktor yang dikelola sebanyak 50 unit, jelas dia, saat ini sedang dipersiapkan pola pengelolaannya. Sebagai langkah awal akan dilaksanakan pendidikan dan pelatihan operator traktor.

“Setelah semuanya siap, brigade tanam akan segera bergerak dan mudah-mudahan pada musim olah tanah sekitar November atau Desember tahun ini sudah bisa operasional,” katanya.

Brigade tanam, ujar Wisnuardana, juga siap membantu subak mana saja di Bali yang membutuhkan jasa pengolahan tanam, sehingga subak tersebut bisa melakukan tanam serentak.

“Di sisi lain bila subak membutuhkan bantuan traktor saja, maka Dinas Pertanian akan mengantarkan traktor tersebut dan setelah usai traktor itu kembali ditarik ke Dinas Pertanian. Sedangkan ongkos sewa terhadap traktor tersebut masih dipertimbangkan, yang jelas karena ini sifatnya pelayanan pasti tidak akan membebani petani dan sangat murah,” kata Wisnuardana.INT-MB