Denpasar (Metrobali.com)

 

Pandemi Covis-19 yang berdampak besar hampir di seluruh aspek kehidupan termasuk sektor pariwisata karena adanya pembatasan perjalanan, pembatalan acara besar dan keenganan orang berwisata. Lumpuhnya pariwisata tentunya berdampak luar biasa terhadap perekonomian Bali pada umumnya dan Kota Denpasar pada khususnya.

“Dalam rangka menyiapkan industri dan SDM pariwisata untuk membuka kembali aktivitas wisata, Pemerintah gencar mendorong penerapan protokol kesehatan (Prokes) berbasis CHSE yaitu Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), Environment (Ramah Lingkungan),” kata Walikota Denpasar dalam sambutannya yang dibacakan Pj Sekda Kota Denpasar, I Made Toya pada acara Bimbingan Teknis (Bimtek) CHSE Kegiatan Bimbingan Kepariwisataan 2020 yang berlangsung di Hotel Four Star by Trans Hotel Denpasar, Senin (23/11/2020).

Maksud dan tujuannya diadakan Bimtek ini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya pariwisata yang ada di Kota Denpasar khususnya pemahaman tentang Protokol kesehatan berbasis CHSE sekaligus memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap industri dan SDM Pariwisata dan juga strategi apa yang akan diambil terkait mempersiapkan usahanya di era tatanan dunia baru sesuai prokes berbasis CHSE.

Kegiatan Bimtek diikuti sebanyak 40 peserta yang berasal dari unsur Hotel Restoran, Praktisi dan Akademisi Pariwisata yang ada di Kota Denpasar dengan menghadirkan narasumber dari pakar kepariwisataan diantaranya Ketua PHRI Bali, Ida Bagus Sidemen, S.Ag, M.Si. Ketua IGHMA, Agus Made Yoga Iswara, BBA, BBM, MM, CHA., I Gusti Ngurah Sharma Suyasa, CHA (COO Fresh Water Asia) dan Ketut Swastika (Education Commuter of Indonesian Chef Association) dan Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Ir. M.A. Dezire Mulyani.

Sedangkan waktu pelaksanaan dan rangkaian kegiatan dilaksanakan selama 2 hari dengan lama waktu pelatihan per hari adalah minimal selama 8 jam dan para peserta bimbingan teknis mendapatkan sertifikat.

“Intinya, implementasi penerapan CHSE sangat penting untuk menunjukkan bahwa Bali khususnya Kota Denpasar sebagai destinasi wisata internasional, sungguh-sungguh berkomitmen dan mampu menerapkan protokol kesehatan,” kata Dezire Mulyani. (hd)