Bangli (Metrobali.com)-

Sebagai komitmen untuk memulihkan pariwisata Bangli khususnya obyek wisata Kintamani, Pemkab Bangli melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangli, Jumat (4/11) mengadakan study banding ke obyek wisata Danau Beratan dan obyek wisata Alas Kedaton Tabanan. Dalam study banding kali ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangli mengajak Pemandu, Pedagan Souvernir dan Pelaku Pariwisata dari Desa Kedisan, Desa Batur Utara, Desa Batur Tenggah dan Batur Selatan dengan jumlah mencapai 457 Orang.

Mengawali kunjungannya di Kabupaten Tabanan, rombongan Dinas Pariwisata Bangli melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Ulun Danu Beratan. Selanjutnya dilaksanakan tatap muka dengan Badan Pegelola Kawasan Wisata Danau Berata terkait pengelolaan managemen Wisata Danau Beratan. Tatap muka yang dilaksanakan di Wantilan Pura Ulun Danu Beratan dipandu langsung oleh Kabid Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata Tabanan Ngurah Widiantara.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangli Gusti Putu Suteja yang sekaligus kepala rombongan mengatakan, ini merupakan study banding kedua yang kita laksanakan ke Kabupaten Tabanan, dimana pada kegitan pertama kita mengajak masyarakat pelaku pariwisata dari Desa Terunyan melaksanakan study banding di Obyek Wisata Danau Beratan dan Tanah Lot.

tujuan dilaksanakannya study banding ini adalah untuk memberikan penyegaran kepada masyarakat pemandu, pedagan souvernir dan pelaku pariwisata di obyek wisata Kintamani yang selama ini dalam kesehariannya bergelut dengan rutinitas di Obyek Wisata Kintamani. Namun yang terpenting dari study banding ini adalah mereka para pelaku pariwisata  Obyek Wisata Kintamani mendapatkan informasi terkait profesinya masing-masing, baik sebagai pemandu maupun pedangang souvernir agar bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik tanpa harus mengganggu kenyamanan wisatawan. Sehingga keberadaan mereka bukan lagi dianggap sebagai parasit pariwisata melainkan salah satu bagian dari pariwisata itu sendiri sesuai dengan peran mereka masing-masing.

Suteja juga mengatakan, dipilihnya Obyek Wisata Danau Beratan sebagai tempat study banding dikarenakan potensi alam yang dimiliki hampir sama dengan Obyek Wisata Kintamani. Dimana keduanya menjual view alam danau dan pura  sebagai icon pariwisata, mungkin yang membedakan adalah keberadaan Gunung Batur di obyek wisata Kintamani serta tradisi adat istiadat masyarakat setempat. “Karena kemiripan potensi alam dan kita melihat managemen pengelolaan pariwisatanya yang sudah tertata dengan baik, maka Obyek Wisata Danau Beratan kita jadikan sebagai tempat study banding,”ungkapnya.

Study banding serupa akan terus kita laksanakan secara bertahap terhapat pelaku pariwisata di Kabupaten Bangli. “kita berharap kepada masyarakat dari empat desa yang mengikuti kegiatan ini, sepulangnya ke tempat masing-masing bisa menerapkan apa saja hal-hal positif yang diperoleh selama mengikuti study banding. Sehingga harapan mengembalikan kejayaan Obyek Wisata Kintamani sebagai salah satu destinasi  pariwisata dunia bisa segera diwujudkan”harap Suteja.

Sementara itu Kabid Pengembangan Pariwisata Kab Tabanan Ngurah Widiantara sangat menyambut baik kegiatan ini, Widiantara mengatakan tentunya masing-masing obyek wisata memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga melalui study banding ini kita bisa bertukar informasi terkait dengan pengelolaan managemen pariwisata. “Dengan harapan mampu memperbaiki pariwisata secara menyeluruh, baik penataan alamnya, sumber daya manusia yang ada didalamnya maupun managemen pengelolaan pariwisata itu sendiri. Sehingga mampu menciptakan alam pariwisata dan manusia pariwisata yang seutuhnya”ungkap Widiantara