aktivitas fogging secara mandiri untuk melakukan pencegahan terhadap berkembangnya sarang nyamuk penyebab demam berdarah dengue .
Gianyar (Metrobali.com)-
Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar apresiasi langkah warga yang melakukan aktivitas fogging secara mandiri untuk melakukan pencegahan terhadap berkembangnya sarang nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD), namun diharapkan juga langkah fogging ini dibarengi dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Hal ini diungkapkan oleh Kabid P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, Anak Agung Anom Sukamawa, Jumat (1/5/2020). “Kami sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh warga dalam melakukan fogginh secara mandiri, tentunya akan lebih baik jika dibarengi dengan pemberantasan sarang nyamuk,” ujarnya.
Dengan adanya PSN ini, pemberantasan nyamuk akan lebih efektif, “Bila hanya fogging saja, maka nyamuk akan datang lagi setelah tiga hari. Seperti yang sudah diketahui, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja. Sedangkan jentik jentik dapat diberantas dengan PSN,” ucapnya.
Dikatakan lebih kanjut oleh Anak Agung Anom Sukamawa, bahwa lebih baik pemberantasan difokuskan kepada jentik-jentik karena ini merupakan cikal bakal nyamuk dewasa. “Bila memberantas jentik jentik maka akan lebih efektif, karena jentik jentik ini akan menjadi nyamuk dewasa nantinya. Dari akarnyalah kita berantas,” katanya.
Salah satu Desa di Kabupaten Gianyar yang melakukan fogging secara mandiri adalah Banjar Banda, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh Gianyar, Jumat (1/5/2020) pagi. Fogging secara mendiri ini dilakukan oleh warga sekitar untuk memberantas sarang nyamuk.
Tokoh masyarakat setempat, Kadek Wardana di sela-sela aktivitas fogging menuturkan bahwa aktivitas fogging yang dilakukan adalah gerakan gotong royong yang dilakukan oleh warga. “Aktivitas fogging ini dilakukan secara bergotong royong, ada yang membelikan solar serta ada juga warga yang menyumbangkan alat fogging,” ujarnya.
Dikatakan, selain Desa Saba. Aktivitas fogging juga dilakukan di beberapa desa di Kecamatan Blahbatuh Gianyar, yakni Desa Pering, Desa Keramas, Desa Belega, Desa Bona, dan beberapa Desa yang lainnya.
Pewarta : Catur
Editor : Whraspati Radha