Foto: Wempy Mahya Sawabi, advokat muda di Law Firm Togar Situmorang.

Denpasar (Metrobali.com)-

Wempy Mahya Sawabi atau yang biasa dikenal Wempi, seorang anak muda kelahiran Kediri Jawa Timur memilih terjun ke dunia advokat.

Ini dilakoni setelah menempuh pendidikan selama 4 tahun dan menamatkan diri di Fakultas Hukum Universitas Jember.

Setelah menyelesaikan masa perkuliahan, Wempy memilih berkarir dan datang ke Pulau Dewata dengan bergabung di Law Firm Togar Situmorang. Padahal sebelumnya, Wempi berkeinginan menjadi Hakim atau Jaksa.

Setelah diberikan wejangan oleh Togar Situmorang,S.H.,M.H.,M.AP akhirnya Wempi penuh kepercayaan diri datang ke Pulau Bali, meniti karir sebagai advokat. Ia berharap bisa berprestasi “meraih bintang” di Pulau Dewata seperti mentor yakni Togar Situmorang yang menjadi advokat kondang.

“Bapak Togar Situmorang saya anggap guru saya, mentor saya, senior saya bahkan orang tua saya di Pulau Bali ini. Dan untuk pertama kalinya saya menginjakkan tanah Bali, aura Taksu Bali sudah terasa,” kata Wempy dengan penuh harapan bisa sukses di Pulau Bali ini.

Setelah mendapat wejangan dari “Panglima Hukum” Togar Situmorang Wempy langsung memilih untuk bergabung di Law Firm Togar Situmorang yang beralamat di Jalan Tukad Citarum Nomor 5 A Renon Kota Denpasar dan di Jalan Gatot Subroto Timur No. 22 Kota Denpasar.

“Disini saya merasakan ada keluarga baru. Dan yang saya suka di Law Firm Togar Situmorang, rekan-rekan disini sangat profesional yang senantiasa mengajari saya dikala ada salah,” ungkap Wempy

Wempy menyatakan bahwa dirinya tertarik untuk menekuni dunia hukum karena menyadari bahwa lawyer bisa menjadi investasi profesi di masa mendatang.

Selain itu, Wempy juga menilai profesi sebagai lawyer merupakan panggilan jiwanya ketika menghadapi berbagai persoalan yang timbul di kalangan masyarakat lebih banyak karena ketidaktahuan mereka terhadap produk-produk hukum.

Akibatnya banyak di antara mereka yang dipermainkan oleh oknum-oknum tertentu dengan menggunakan dasar-dasar hukum demi mendapatkan keuntungan pribadi.

Wempy berharap ketika nanti dirinya sah menjadi seorang advokat bisa menjadi orang yang bisa membantu sesama terutama jika berkaitan dengan sengketa hukum.

“Untuk jadi advokat tidak ada ruginya ini sebagai panggilan jiwa, advokat sebagai profesi yang terhormat. Itu butuh pengorbanan dan komitmen besar, untuk jadi advokat butuh keinginan yang kuat dari diri sendiri,” ungkapnya.

“Dan semoga saya bisa memberikan kontribusi yang optimal untuk Law Firm Togar Situmorang,” tutup Wempy. (wid)