Gantung Diri Putus Cinta
Jembrana (Metrobali.com)-

Seorang pemuda Made Rian W (21) asal Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Minggu (11/12).

Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia tergantung di pohon coklat menggunakan tali plastik nilon warna biru.

Korban ditemukan sekitar pukul 07.00 Wita oleh Desak Ketut Suarsi (51) yang satu banjar (dusun) dengan orang tua korban. Saat itu saksi sedang melintas di kebun milik Pan Sueta bermaksud mencari pohon pisang untuk pakan babi. Temuan itu kemudian disampaikan kepada suaminya, dan dilaporkan keaparat desa dan diteruskan ke polisi.

Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai seijin Kapolres Jembrana dikonfirmasi Minggu (11/12) membenarkan adanya kejadian gantung diri.

Menurutnya, dari olah TKP dan pemeriksaan dokter Puskesmas Melaya dr. Nurjanah Handayani tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Dari informasi, korban nekat gantung diri diduga karena kesal dengan orang tuanya. Berawal pada Sabtu (11/12) malam sehabis makan. Korban ditegur ayahnya karena tidak bersih mencuci tangan.

Korban kemudian dimarahi karena langsung  mengambil dan bermain HP. Padahal tangan korban masih kotor dan berair. Entah bagaimana mereka malah terlibat cekcok mulut, dan korban disuruh pergi.

Sekitar pukul 20.00 Wita korban keluar rumah dan bermain bersama teman-temannya. Bahkan korbam sempat bermain ke Desa Candikusuma.

Malam semakin larut, sekitar pukul 23.00 Wita dengan diantar temannya korban menginap di rumah kakeknya di Desa Tuwed. Keesokan harinya pada hari Minggu (12/12) sekitar pukul 05.00 Wita korban berpamitan pulang. MT-MB