Foto: Gubernur Bali Wayan Koster bersama Dirut Pelindo III Doso Agung di sela-sela Karya Mendem Pedagingan lan Lingga Tangan Prasasti ring Karya Melaspas Bumi Sudha lan Mecaru Genah Melasti Desa Adat Pedungan, Denpasar pada Minggu (23/2/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Wayan Koster menghadiri Karya Mendem Pedagingan lan Lingga Tangan Prasasti ring Karya Melaspas Bumi Sudha lan Mecaru Genah Melasti Desa Adat Pedungan, Denpasar pada Minggu (23/2/2020) siang.

Dalam sambutannya Gubernur Koster mengatakan tempat melasti ini merupakan tempat bersejarah, yang telah diperjuangkan bersama-sama. Pembangunan tempat melasti ini juga sebagai wujud pengimplementasian visi Nangun Sat kerthi Loka Bali, menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali, kesejahteraan krama Bali sekala dan niskala.

“Untuk itu setiap pembangunan di Bali harus selaras dengan alam, manusia dan budaya. Kalau unsur niskalanya sudah terpenuhi, akan memberikan berkah kepada pembangunan sekalanya serta mampu memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

Tempat melasti ini merupakan satu bagian dari Pelabuhan Benoa yang dikembangkan dalam suatu desain. Gubernur Koster berkoordinasi dengan Dirut dan jajaran Direksi Pelindo III agar tempat Melasti ini dibangun secara terintegrasi dan utuh, menjadi kawasan yang berkelas dunia.

“Sesuai yang kita harapkan bersama dimiliki oleh Bali, dimana keberadaannya bisa mendukung jalannya kepariwisataan sekaligus juga mendukung pembangunan infrastruktur nasional,” kata Gurbernur Koster.

Desain pengembangan Pelabuhan Benoa ini telah menjalani banyak tahapan penyusunan termasuk mendengarkan pula masukan dari masyarakat Desa Adat Pedungan dan terealisasi lewat pembangunan tempat upacara dan genah melasti ini.

“Pembangunan ini hasil koordinasi saya dengan Bapak Dirut Pelindo III dan Bapak Menteri BUMN. Saya berupaya betul meyakinkan beliau dan astungkara (genah melasti, red) bisa dibangun diatas lahan 1 hektar,” kata Gubernur Koster.

Gubernur Koster berharap kedepan tempat melasti ini bisa ditata lagi, fasilitas dan pendukungnya agar bisa harmonis dengan rencana hutan kota dan sarana lainnya sehingga betul-betul bisa menjadi kawasan yang baik.

Gubernur Koster pun sebelumnya terjun langsung mematangkan konsep dan desain pengembangan kawasan Pelabuhan Benoa ini. Banyak pihak juga dilibatkan seperti sulinggih, arsitek-arsitek Bali, pakar pertanian hingga menjadi pelabuhan yang mengandung nilai filosofi kearifan lokal Bali serta mengedepankan arsitektur Bali.

“Pelabuhan Benoa kedepan akan jadi pelabuhan terindah di dunia. Sudah dipresentasikan di hadapan Komisi VI DPR RI dan semuanya memberikan apresiasi. Disaksikan pula bapak Menteri BUMN, Menteri Agraria dan Menteri Pariwisata. Hanya satu di Indonesia pelabuhan indah seperti ini,” ungkap Gubernur Koster.

Ia menegaskan Pelabuhan Benoa ini dibutuhkan untuk mendukung kepariwisataan di Bali, sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur darat-laut-udara secara terintegrasi. Untuk itu rencana pembangunan dari pusat, harus sinkron dengan visi dan misi kita di Bali agar harmonis dan sejalan, dengan alam dan masyarakatnya.

Sementara itu Dirut Pelindo III, Doso Agung mengapresiasi apa yang turut dilakukan Gubernur Koster dalam pengembangan Pelabuhan Benoa ini. “Kalau semua gubernur bisa seperti bBpak Gubernur Bali, saya kira semua masalah di masyarakat akan cepat selesai,” kata Doso Agung.

Pihaknya menegaskan Pelindo III akan konsisten dalam mendukung pembangunan yang menjaga kelestarian adat dan budaya. Karenanya Pelabuhan Benoa dikembangkan tidak hanya sesuai dengan kemajuan zaman dan teknologi namun juga ramah lingkungan dan berciri khas budaya Bali.

Hal tersebut sesuai dengan visi Bapak Gubernur Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan kita sekali lagi komitmen untuk tegak lurus dengan visi tersebut,” kata Doso Agung.

Pihaknya pun berharap fasilitas yang ada seperti tempat melasti ini diharapkan bisa dipelihara dengan baik, bisa meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah.

“Dengan pembangunan ini saya juga berharap secara niskala diberikan jalan yang lurus dan lancar untuk mimpi kita bersama untuk mewujudkan pelabuhan Benoa, Bali Maritime Hub dan program pemerintah pusat lain di Bali,” kata

Hadir pula dalam acara tersebut, Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, jajaran Pelindo III, Bendesa Desa Adat Pedungan, tokoh masyarakat dan krama Desa Adat Pedungan. (dan)