Keterangan foto: Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM RI, Cahyo Rahadian Muzhar mengunjungi Yayasan Dwijendra Denpasar, Selasa (27/3/2019) dan memberikan kuliah umum di Universitas Dwijendra/MB

Denpasar (Metrobali.com) –

Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham)RI, Cahyo Rahadian Muzhar memberikan kuliah umum Yayasan Dwijendra Denpasar, Selasa (27/3/2019). Dalam kunjungannya Dirjen juga melihat langsung kondisi Yayasan Dwijendra dan unit pendidikan di bawahnya.

Ketua Pembina Yayasan Dwijendra, IB Erwin Ranawijaya mengpresiasi atensi Dirjen AHU yang di sela-sela kesibukannya bersedia hadir dan memberikan kuliah umum di Universitas Dwijendra yang berada di bawah naungan Yayasan Dwijendra.

Apalagi dikatakan, Dirjen dianggap paling tahu persoalan yang membelit yayasan beberapa waktu lalu. “Kalaupun akhirnya Pak Dirjen mau hadir di Dwijendra, tentu hal itu tidak serta merta, ada historinya,” ungkap Erwin.

Menurut Erwin secara tidak langsung Dirjen juga menilai yayasan sudah kondusif dan kedepannya diharapkan bisa lebih maju lagi. “Saran Pak Dirjen, secara kelembagaan yayasan ini harus lebih mementingkan proses belajar-mengajar dan segenap pengurus harus mau duduk bersama untuk mementingkan kepentingan bersama, tidak kepentingan pribadi,” ujarnya.

Selain  memastikan kondusivitas Yayasan Dwijendra dikatakan yayasan sudah menjadi keluarga besar, kembali bersatu lagi. “Semoga kedatangan Pak Dirjen bisa memberikan semangat, motivasi kami keluarga besar Yayasan Dwijendra untuk menata, meningkatkan layanan dan pelayanan kami kepada masyarakat di bidang pendidikan yang memiliki daya saing baik regional ataupun internasional,” tutupnya.

Dirjen AHU Dorong Dwijendra Kembangkan Pendidikan Vokasi

Sementara itu kunjungan Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham)RI, Cahyo Rahadian Muzhar ini ingin memastikan jika lembaga pendidikan seperti Dwijendra proses belajar-mengajarnya berjalan dengan baik.

“Kita ingin sharing dan memberi semangat kepada segenap pengurus dan civitas yang kedepannya harus bisa memberikan kontribusi yang lebih baik, khususnya generasi muda,” ujar Dirjen AHU saat memberikan kuliah umum.

Dirjen Cahyo berpesan kepada segenap pengurus Yayasan Dwijendra disamping mengembangkan pendidikan formal, tentunya harus juga dikembangkan pendidikan “vocasional” atau kejuruan.

Pasalnya, ke depannya pendidikan kejuruan akan sangat dibutuhkan, dimana dari sini tenaga-tenaga terampil yang memiliki daya saing bisa diciptakan. “Misalnya di luar negeri, Salah satu negara seperti Jerman disamping universitas juga ada kejuruannya, bahkan banyak ahli-ahli kita banyak yang lulusan Jerman dengan keahlian masing-masing,” bebernya.

Dari hasil diskusi singkat kunjungannya, Dirjen Cahyo juga menilai sebenarnya banyak hal yang bisa ditingkatkan pihak yayasan. Justru nantinya diperlukan penguatan-penguatan agar daya saing bisa diciptakan.

“Kita mendorong program vokasi Dwijendra senafas dengan apa yang pernah disampaikan Pak Presiden Jokowi,” tegasnya.

Dalam kesempatan Dirjen juga mengemukakan sejak awal dunia pendidikan itu sudah harus “expose” dan juga terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.

“Dunia pendidikan mesti memastikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi menampilkan sesuatu yang up to date, sesuai dengan perkembangan jaman,” tuturnya.

Pewarta: Widana Daud
Editor: Hana Sutiawati