Jembrana,  (Metrobali.com)
H Nasrun bersama gerbongnya memberikan sikap untuk mendukung Paket Bangsa (Kembang-Sugiasa) pasangan calon (paslon) nomor urut 1 dalam Pilkada Jembrana 2020.
Bahkan H Nasrun yang duduk dalam kepengurusan Partai Golkar Jembrana sebagai Wakil Sekretaris Bidang Lembaga Partai Politik ini menyatakan siap memenangkan Paslon Bupati dan Wakil Bupati paket I Made Kembang Hartawan dan I Ketut Sugiasa (Bangsa) dengan strategi yang dimilikinya.
Ditemui Minggu (18/10), H Nasrun (53) mengakui partainya (Golkar) bersama partai koalisi lainnya mengusung Paket Tepat (Tamba-Ipat). Namun dirinya bersama pendukungnya memilih keluar dan mendukung Paket Bangsa (Kembang-Sugiasa).
“Saya dan pendukung saya bergabung mendukung Paket Bangsa sejak partai menetapkan paslon yang bukan dari kader partai” ujar H Nasrun.
Menurutnya ada beberapa hal yang mendasari kenapa harus mendukung Paket Bangsa diantaranya karena hati nurani, menindaklanjuti instruksi Ketua Umum Partai Golkar Pusat bahwa dalam setiap pemilihan, baik pemilihan gubernur maupun bupati, kader Partai Golkar harus menjadi pemain, bukan penonton.
“Sekarang siapa calon dari Golkar, kan semuanya (calon bupati dan wakil bupati) bukan kader Golkar. Ini aneh, sebagai partai terbesar nomor dua di Jembrana malah tidak punya calon” tandasnya.
Selain alasan tersebut lanjutnya, karena Paket Bangsa sudah berpengalaman dan berkeringat dalam membangun Jembrana sehingga sangat pantas untuk didukung dan dipilih.
“Paket Bangsa, Pak Kembang dan Pak Sugiasa itu sudah membumi di Jembrana. Keduanya sangat pantas menjadi pemimpin Jembrana” tegas H Nasrun.
Politisi asal Kelurahan Loloan Barat ini membantah dirinya disebut badut dan sebagai pembelot yang menurutnya disampaikan oleh Made Suardana, Ketua DPD II Golkar Jembrana disalah satu media.
“Apanya membelot. Kalau calonnya dari kader Golkar sendiri baru saya membelot. Ini kan tidak, padahal partai (Golkar) banyak punya calon kalau Pan Suardana dan Pak Widastra jadi calon, baru saya membelot” jelasnya.
Dikatakan badut menurutnya, yang badut itu justru Made Suardana sendiri. Karena Partai Golkar yang memiiki suara terbesar kedua di Jembrana setelah PDI-Perjuangan justru tidak punya calon. “Ini aneh. Saya tidak menuduh, kenapa partai besar (Golkar) tidak mendapat rekomendasi, yang dapat malah yang lain. Ada apa dengan rekomendasi” ungkapnya.
Terkait dukungannya ke Paket Bangsa (Kembang-Sugiasa), H Nasrun mengaku belum dipanggil secara resmi oleh induk partai. Kalau pun nanti akan mendapatkan sanksi, dirinya tidak akan diam dan akan menjelaskan semuanya termasuk akan berkirim surat kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Pusat.
“Saya akan bersurat ke pusat. Pak Ketua Umum Hartarto (Airlangga Hartarto) sering bilang di televisi kader Golkar harus jadi pemain, bukan jadi penonton” pungkasnya. (Komang Tole)