Jalan Labuan Bajo - Nanga Nae dijejali air

Labuan Bajo (Metrobali.com)-

Sepanjang ruas jalan Labuan Bajo – Nanga Na’e sepanjang sekitar 3 km, berdiri tegak belasan hotel mewah. Sebut saja di antaranya, Hotel La Prima, Bintang Flores, Luwansa, Puri Sari, Eco Lodge, dan Hotel Jayakarta.

Namun sayangnya, kemewahan hotel-hotel tersebut justru berbanding terbalik dengan kondisi ruas jalan Labuan Bajo – Nanga Na’e yang rusak parah. Bahkan akibat hujan yang mengguyur Labuan Bajo beberapa hari terakhir, akses jalan tersebut sebagian besar digenang air akibat meluapnya Sungai Wae Nanga Na’e.

Dari pantauan langsung Metrobali.com, Rabu (28/1), ruas jalan ini sangat sulit dilewati kendaraan bermotor roda dua karena kondisi genangan air di sejumlah titik yang berlubang justru menutupi hampir seluruh badan jalan. Bahkan sejumlah wartawan yang ingin memantau pembangunan sebuah jembatan tipe C di jalur tersebut, juga gagal untuk sampai lokasi.

“Kondisi jalan di sejumlah titik dipenuhi genangan air. Jadi kendaraan roda dua susah untuk melewati jalur ini. Kondisi ini terjadi akibat luapan banjir sejak Sabtu (24/1) lalu,” tutur salah seorang warga Nanga Na’e yang terpaksa menempuh jalur tersebut dengan berjalan kaki.

Akibat kondisi ini, kata dia, warga dari sejumlah kampung menjadi sulit untuk berakses ke Labuan Bajo. Seperti warga Kampung Nanga Na’e, Mbetata, Menjaga, Tompong, Lemes, hingga Warloka, yang semuanya ada dalam wilayah Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo.

Parahnya kondisi jalan tersebut memang sangat disesalkan. Sebab selain merupakan jalur yang dekat dengan kawasan hotel mewah, jalur tersebut pun terhitung tak jauh dari jantung Kota Labuan Bajo.

Dari pantauan kondisi di lapangan, kerusakan jalan ini terjadi karena pembangunannya yang justru tidak dilengkapi saluran drainase. Akibatnya saat hujan lebat dan sungai di sekitar kawasan tersebut meluap, air ikut memenuhi badan jalan dan tegenang berhari-hari di titik-titik yang berlibang. MSE-MB