Ilustrasi
 
Jembrana (Metrobali.com)-
Angin kencang yang terjadi sejak beberapa hari belakangan selain berdampak pada aktivitas para nelayan juga merusak perahu yang sedang sandar.
Di Kecamatan Negara sedikitnya ada empat perahu rusak setelah dihantam gelombang tinggi. Tiga diantaranya perahu fiber milik nelayan dari Desa Cupel dan dari Desa Baluk, Kecamatan Negara.
Kepala Dusun Kembang, Desa Cupel, Abdul Hamid membenarkan tiga perahu milik warganya yang ditambatkan di Pantai Cupel rusak setelah dihantam ombak.
Ia memperkirakan kejadian tersebut terjadi pada Selasa (20/3) tengah malam.
“Perahunya rusak. Malah ada yang terbelah tiga bagian. Yang dua mesinnya juga rusak” ujarnya, Rabu (21/3).
Ketiga perahu yang rusak itu diantaranya milik Yatno, Muh Yani dan Kahpi. Kejadian tersebut menurutnya sudah dilaporkan kepada Kepala Desa setempat.
Angin kencang juga berdampak pada para nelayan di Desa Pengambengan. Karena angin kencang mereka enggan untuk melaut. Bahkan hembusan angin dirasakan hingga di darat.
“Kalau angin begini biasanya juga disertai gelombang tinggi” ujar Apik (37), salah seorang nelayan setempat.
Sementara itu, dari prakiraan BMKG Negara, angin kencang yang terjadi di wilayah Selatan Bali ini merupakan dampak dari Badai Marcus. Badai ini dapat menimbulkan gelombang tinggi di perairan selatan Jawa-Bali-NTB.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Negara, Rakhmat Prasetia mengatakan prakiraan cuaca Rabu (21/3) di Selat Bali bagian Selatan terjadi angin Barat Laut – Utara dengan kecamatan 4-10 knot dan tinggi gelombang 0.5 hingga 3.0 meter. Sedangkan di Samudera Hindia Selatan Bali, angin Barat Laut- Utara dengan kecepatan angin 6-20 knot dan tinggi gelombang 1.0 hingga 4.0 meter.
Akan hal tersebut pihaknya meminta masyarakat untuk mewaspadai adanya angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah selatan Bali.
Pewarta : Komang Darmadi
Editor   : Nyoman Sutiawan