MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Didukung sentimen positif domestik dan global, IHSG berpotensi menguat

Jakarta (Metrobali.com) –
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan berpotensi menguat didukung sentimen positif dari domestik dan global.

IHSG dibuka menguat 12,97 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.287,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,57 poin atau 0,35 persen menjadi 1.021,59.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin, mengatakan pasar yang optimistis dengan adanya isyarat dari AS dan China dalam kesepakatan fase satu, menjadi katalis positif bagi pasar pekan ini.

“Diperkirakan IHSG dalam perdagangan saham pada minggu ini terbuka menguat, tertopang oleh sentimen positif eksternal dan juga internal,” ujar Alfiansyah.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan kesepakatan dagang tahap pertama dengan China akan ditandatangani setelah 15 Januari 2020. Namun, kabar terakhir pihak Gedung Putih belum menanggapi permintaan untuk memberikan penjelasan soal komentar Trump tersebut.

Kesepakatan tahap pertama, yang dicapai pada Desember 2019 diperkirakan berisi penurunan tarif serta peningkatan impor pertanian, energi dan produk-produk AS oleh China. Kesepakatan juga diperkirakan menyentuh sengketa soal hak cipta.

Trump juga mengisyaratkan kesepakatan fase dua dengan China baru akan diselesaikan pasca pemilihan presiden AS. Hal itu dilakukan untuk memberikan keuntungan negosiasi bagi Trump. AS akan segera mengirim orang untuk melakukan pembahasan dengan China usai menyelesaikan kesepakatan fase pertama.

Dari domestik, Bank Indonesia menyampaikan mengenai aliran modal masuk instrumen portofolio hingga 9 Januari 2020 mencapai Rp10,1 triliun. Jumlah aliran modal tersebut terdiri dari Rp10 triliun masuk ke Surat Berharga Negara atau SBN dan sisanya ke pasar saham.

Aliran modal yang masuk karena pasar percaya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Demikian dengan imbal hasil portofolio Indonesia cukup menarik jika dibandingkan negara lain.

Atraktifnya imbal hasil Indonesia terlihat dari premi risiko investasi yang semakin rendah. Credit Default Swap (CDS) tetap rendah yakni 60,13 basis poin. Aliran modal berimbas pada rupiah yang mengalami apresiasi.

Bursa saham regional Asia siang ini antara lain indeks Hang Seng menguat 81,76 poin atau 0,29 persen ke 28.719,96 dan indeks Straits Times menguat 3,2 poin atau 0,1 persen ke posisi 3.259,15. Sedangkan bursa saham Jepang libur. (Antara)