Foto: Workshop “Bussines Development” bagi UMKM binaan PT Pegadaian digelar Kamis (4/7/2019) di Harrys Hotel Cokroaminoto, Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

PT Pegadaian Kanwil Denpasar yang merupakan salah satu BUMN memiliki komitmen kepedulian yang kuat dalam memajukan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang juga menjadi mitra binaannya.

Untuk itulah digelar workshop “Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Pegadaian (Persero) dengan Progam Business Development Service Direktorat Jendral Pajak.”

Workshop yang digelar menggandeng Kanwil Ditjen Pajak Bali berlangsung di Harrys Hotel, Jalan Cokroaminoto, Denpasar dari tanggal 4 s.d 5 Juli 2019 dengan melibatkan puluhan UMKM binaan PT Pegadaian .

Deputi Bisnis PT Pegadaian Kanwil Denpasar, Ketut Winata mengatakan tujuan pembekalan kepada UMKM tidak lain agar mereka mampu mengelola usahanya secara tercatat, lantas bagaimana kewajiban mereka terhadap negara,.

“Pegadaian punya komitmen bersama menguatkan dan membina UMKM yang juga merupakan tulang punggung perekonomian negara,” kata Winata di sela-sela pembukaan workshop ini Kamis (4/7/2019).

Ia juga menyebutkan, pembinaan UMKM menjadi tanggung jawab semua pihak, apalagi UMKM menjadi primadona dalam menggerakkan perekonomian masyarakat.

Dalam pelatihan kali ini ada beberapa materi yang disampaikan kepada para UMKM antaranya, pencatatan (bankable), dimana para peserta diajarkan bagaimana usahanya bisa bankable sabagai salah satu syarat jika ingin mendapatkan bantuan modal perbankan.

“Banyak dari mereka yang belum melakukan pencatatan, lagipula belum bisa membedakan mana kebutuhan pribadi dan usaha,” katanya.

Lantas peserta juga dijarkan bagaimana membentuk suatu narasi pemasaran. Hal ini biasanya kerap dihadapi para UMKM ketika akan menembus pasar tertentu.

“Produk, mereka bisa buat, modal ada, lantas mau dibawa kemana produknya, inilah perlunya mereka belajar membuat narasi pemasaran,” ungkapnya.

Lantas yang terakhir setelah bankable, pemasaran, bagaimana mereka juga bisa menjadi agen Pegadaian, sebagai bentuk kepanjangan tangan dari pegadaian.

“Apa sih untungnya jika mereka menjadi agen Pegadaian?, tentu nanti akan ada sharing feenya. Mereka bisa mendapatkan profit ganda, selain dari usahanya juga dari shring fee tadi,” tukasnya.

Diakui dengan menjadi agen Pegadaian tentu dilandasi dengan keterbatasan kantor, cabang, outlet dalam menjangkau nasabah yang tersebar sampai pelosok. “Peranan agen itu penting sekali bagi kami,” sebutnya.

Peserta yang ikut dalam pelatihan kali ini berasal dari UMKM binaan PT Pegadaian yang datang dari seluruh Bali. “Output yang kami inginkan dari diselenggarakannya pelatihan ini, minimal sebagian dari permasalahan mereka teratasi,” tutupnya.(wid)