Hasto di Universitas Padang

Rektor Universitas Negeri Padang Prof Ganefri saat bertemu Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di kampus UNP, Padang

Padang (Metrobali.com)-

Presiden kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri dianugerahi doktor kehormatan dari Universitas Negeri Padang di bidang Politik Pendidikan. Ketua Umum PDI Perjuangan ini dianggap berhasil mengubah paradigma pendidikan nasional sejak awal reformasi yang dampak manfaatnya dirasakan sampai sekarang.

Hal ini diungkapkan Rektor Universitas Negeri Padang Prof Ganefri saat bertemu Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di kampus UNP, Padang hari ini. Keduanya bertemu sebelum mengikuti acara focus group discussion yang diadakan UNP.

Ganefri menyatakan, doktor kehormatan diberikan karena rekam jejak Megawati yang cukup panjang dan fonomemal di bidang politik pendidikan. “Ibu Megawati luar biasa berjasa dalam sistem pendidikan nasional ketika beliau saat menjabat sebagai presiden telah mengubah paradigma pendidikan nasional,” ujarnya.

Menurut Ganefri, lahirnya UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 ketika Megawati menjabat sebagai Presiden mengimplementasikan amanat konstitusi tentang alokasi 20 persen dana APBN untuk pendidikan.

“UU Sisdiknas jelas-jelas mencantumkan tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusia Indonesia yang berakhlak mulia sebagai realisasi dari nation and character building, pembentukan karakter bangsa yang didengungkan oleh Presiden Soekarno berkali-kali pada masa awal berdirinya Republik Indonesia,” kata Ganefri.

Sementara itu, Hasto Kristiyanto mengatakan gelar doktor honoris causa ini merupakan kehormatan bagi Megawati, keluarga dan warga PDI Perjuangan. “Kami mengucapkan terima kasih yang tulus atas penghargaan yang diberikan untuk ibu Megawati dan kontribusi beliau” tutur Hasto di hadapan sejumlah pemimpin redaksi dan wartawan di Padang.

Hasto yang didampingi anggota DPR Alex Indra Lukman mengungkapkan, universitas melihat terbitnya undang-undang Sisdiknas mampu mengubah paradigma pendidikan nasional bertumpu pada Pancasila, fokus dalam pembentukan manusia berkarakter yang satu kata dengan perbuatan.

“Namun kami menggunakan momentum ini untuk menelaah kembali apakah benar sistem politik pendidikan kita sudah benar-benar baik yang pada muaranya harus bisa menyelesaikan banyak masalah bangsa, menggelorakan nilai-nilai seperti disiplin dan kejujuran di tengah-tengah bangsa ini,” papar Hasto. IWO