Anggota TNI Ditebas Orang Yang Tidak Dikenal
Anggota TNI Ditebas Orang Yang Tidak Dikenal
Buleleng, (Metrobali.com)-
TNI berpangkat Prajurit Satu (Pratu), Gede Arya Yasa Mataram (37) yang merupakan  anggota Denma Kodam IX Udayana, pada Senin (17/7) malam sekitar pukul 22.30 Wita ditebas oleh pria asal Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Akibat dari penebasan tersebut, korban Arya Yasa Mataran mengalami luka robek di kepala, perut, dan tangan.
Kronologis peristiwa, berawal dari korban Arya Yasa Mataram warga Lingkungan Lumbanan, Kelurahan Sukasada, bersama tiga orang temannya Putu Sugandi (27) warga Lingkungan Lumbanan, Kelurahan Sukasada, Putu Ariawan (35) warga Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada serta Putu Dana (39) warga Banjar Dinas Umejero, Kecamatan Busungbiu, duduk-duduk bersantai di luar warung minuman tuak ‘Bunga’ yang ada di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Selagi bersantai bercengkrama dengan teman-temannya itu, datang pengunjung yang diketahui berasal dari Desa Pegayaman, Kecamatan Suksada, Buleleng mengendarai sepeda motor. Selanjutnya korban Arya Yasa Mataram mengajak orang itu untuk mengobrol seraya menanyakan kepada orang tersebut,’ Apa mengenal Sofi yang berasal dari Desa Pegayaman’, lantas dijawab kalau dia mengenalnya, malahan diakui kalau Sofi itu adalah keluarganya.
Entah kenapa, usai memberikan jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan Arya Yasa Mataram, lalu ia pergi meninggalkan warung tuak. Namun demikian, berselang beberapa menit kemudian, orang itu datang lagi dengan membawa sebilah pedang diarahkan kepada Arya Yasa Mataram sambil berteriak lantang yang menyatakan bahwa dirinya itu adalah keponakan Uriak (kemungkinan Uriak itu merupakan nama panggilan dari orang yang bernama Sofi.
Pedang yang dirahkan ketubuh Arya Yasa Mataram itu bukannya sekedar gertakan, ternyata secara langsung menyerang yang mengarah ke bagian kepala dan mengenai kepala sebelah kiri. Orang itu secara membabi buta melakukan penyerangan dengan menyabetkan pedangnya. Sehingga, selain mengenai kepala mengenai juga perut korban hingga tergores. Mendapat penyerangan seperti itu, korban Arya Yasa Mataram mencoba melakukan perlawanan dengan menangkis serangan pedang itu, akibatnya tangan kanannya mengalami luka terkena sabetan pedang.
Pelaku yang hingga berita ini diturunkan belum diketahui namanya itu, setelah melakukan penyerangan dan melihat korban bersimbah darang lantas melarikan diri dengan mengendarai sepeda motornya. Sementara itu, korban Arya Yasa Mataram tersungkur lemas akibat darah yang terkucur dari luka yang dideritanya. Warga sekitar pun memberikan pertolongan dengan membawa korban ke Rumah Sakit TNI AD Singaraja.
Danrem 163/Wira Satya, Kolonel Arh. I Gede Widiyana saat dikonfirmasi awak media mengaku sangat menyayangkan atas kejadian tersebut. Iapun mengaku baru menerima laporan, dan disyukuri anggotanya itu menjadi korban penebasan tidak berujung dengan kematian.”Anggota saya sudah pulih dan selagi kami mempelajari, motive dari penyerangan ini, pada kesempatan ini juga saya himbau agar anggota TNI tetap waspada terhadap kemungkinan adanya serangan” tandasnya.
Secara terpisah Kapolsek Sukasada, Kompol Darmita mengatakan pihak kepolisian saat ini sedang melakukan penyelidikan.”Kami hingga kini belum mengetahui pasti, apa penyebab dari timbulnya permasalahan tersebut. Kami masih dalam melakukan lidik” ucap tegas Darmita seijin Kapolres Buleleng AKBP Made Sukawijaya.
Lebih lanjut ia mengatakan polisi saat ini sudah mengantongi ciri-ciri pelaku berdasarkan keterangan 5 orang saksi-saksi mata kejadian, dimana 3 orang saksi merupakan rekan korban yang ikut bersama korban dan 2 orang saksi merupakan penjaga warung tuak di lokasi kejadian. Bahkan, terbukti hanya 1 orang melakukan penganiayaan sedangkan 2 teman pelaku hanya melihat dan perannya belum jelas.”Ciri-cirinya sudah kami ketahui, dimana pelaku pakai topi, kurus, dan pendek. Satu orang yang melakukan dan dua teman pelaku hanya melihat” tandasnya. GS-MB