Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dulla menandatangani Nota Kesepahaman dengan Dandim 1612 Manggarai Letkon Imron Rosadi-1
Labuan Bajo (Metrobali.com) –

Seluruh personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), akan dikerahkan ke sawah-sawah milik petani di ujung barat Pulau Flores itu. Pengerahan tersebut terkait Upsus (Upaya Khusus) Swasembada Pangan yang digalakkan Pemkab Manggarai Barat.

Upsus Swasembada Pangan ini dilakukan melalui peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai di “Bumi Komodo” itu. Adapun upaya peningkatan produksinya, difokuskan melalui program perbaikan jaringan irigasi, optimasi lahan dan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT) padi.

Hal ini terungkap dalam acara ‘Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Bupati Manggarai Barat dengan Dandim 1612 Manggarai’ yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati Manggarai Barat, di Labuan Bajo, Jumat (6/1). “Swasembada pangan ini tidak main-main, makanya kita libatkan TNI,” ujar Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula, pada kesempatan tersebut.

Menurut dia, pelibatan TNI khususnya dari Angkatan Darat (AD) dalam Upsus Swasembada Pangan ini, mengingat Manggarai Barat sedang berperang melawan tiga “musuh”. “Kita sedang perang melawan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Dan TNI juga turut terlibat dalam perang ini,” jelasnya.

Dalam “perang” ini, Bupati Dulla menginginkan TNI berada di garda terdepan. “TNI harus berada di depan, dan yang lain di belakang ikut, seperti pemerintah daerah, pemerintah desa, dan penyuluh. Petani juga ikut di belakang,” tandas Bupati Dulla.

Hal tersebut sangat penting, imbuhnya, untuk merubah mental petani yang cenderung sulit didampingi dan diarahkan oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). “Saya berharap, kehadiran TNI nantinya mampu merubah sikap petani kita, dan berdampak pada kinerja petani kita,” kata Bupati Dulla.

Sementara Kodim 1612 Manggarai Manggarai Letkol Kov. Imron Rosadi, pada kesempatan yang sama menjelaskan latar belakang keterlibatan TNI AD Upsus Swasembada Pangan ini. “Kami tidak ingin masyarakat bertanya, kenapa TNI turun ke sawah? Apa urusannya? Jangan sampai ada salah paham,” jelasnya.

Menurut dua, ada dua macam operasi yang dilancarkan TNI, yakni operasi militer perang dan operasi militer selain perang. Sesuai undang-undang, ada 14 tugas TNI dalam operasi militer selain peraing. Di antaranya, membantu penanggulangan bencana alam, tugas perbantuan kepolisian, dan membantu pemerintahan.

“Jadi 14 tugas dalam operasi militer selain perang ini yang mejadi dasar kami turun ke sawah. Apalagi ini dikaitkan dengan ketahanan negara, khususnya ketersediaan logistik wilayah,” urai Imron Rosadi.

Dengan demikian, kata dia, maka sangat wajar apabila TNI sebagai komponen bangsa, dilibatkan dalam program Swasembada Pangan. Imron Rosadi bahkan optimis, Upsus Swasembada Pangan ini akan tercapai sesuai harapan, ketika semua komponen mengambil peran.

“Tetapi kunci utamanya tetap ada di petani. Sebaik apapun pendampingan, tanpa pemberdayaan petani, hasilnya juga tidak maksimal. Jadi, perlu ada peningkatan pemberdayaan petani,” tegas Imron Rosadi. MSE-MB