Ilustrasi

Jembrana Metrobali.com)-

Masyarakat selain diresahkan virus Corona (Covid 19) juga penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Di Jembrana sejak tiga bulan belakangan ada puluhan warga sempat dirawat disejumlah fasilitas kesehatan karena DBD. Bahkan dua orang anak meninggal dunia akibat sakit yang disebabkan nyamuk aedes aigypti ini.

Teranyar pasien berumur 50 tahun. Bahkan pasien ini harus menjalani perawatan di ruang isolasi lantaran masuk daftar ODP (Orang Dalam Pemantauan) Covid 19.

Sebelumnya dari informasi seorang PNS di Pemkab Jembrana dengan jabatan kepala bidang (kabid) juga sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena DBD.

Dari data di rumah sakit umum (RSU) Negara, hingga tanggal 15 Maret 2020 tercatat sebanyak 83 pasien sempat menjalani perawatan karena DBD.

Jumlah tersebut melebihi penderita DBD di tahun 2018 sebanyak 42 orang. Sementara di tahun 2017 terjadi 81 kasus dan di tahun 2019 tercatat terjadi 126 kasus.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana, Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan warga yang mengalami DBD sebanyak 62 orang. Mereka sempat menjalani perawatan disejumlah fasilitas kesehatan (Faskes) di Jembrana.

Dari laporan yang diterima atau masuk ke Dinas Kesehatan di bulan Januari warga yang meengalami DBD sebanyak 22 orang, 18 orang di bulan Pebruari dan sampai pertengahan bulan Maret sebanyak 22 orang.

“Sementara jumlah itu yang kami terima sampai pertengahan bulan Maret tahun ini” ujar Arisantha belum lama.

Dalam pencegahan lanjutnya, pihak Diskes Jembrana rutin melaksanakan gerak PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) seminggu sekali setiap hari Jumat melalui Jumat Butik (Jumat Memburu Jentik) dan fogging di daerah rawan DBD, namun semuanya kembali kepada masyarakat.

Untuk itu ia berharap agar masyarakat juga ikut serta menjaga kebersihan lingkungan dan rutin melakukan 3M Plus yakni menguras, membersihkan dan menutup tempat penampungan air atau barang bekas yang mudah menampung air bersih.

“Nyamuk penyebab DBD itu ada di genangan air bersih. Kalau plusnya, bisa dengan menyemprotkan racun nyamuk atau memasang racun nyamuk bakar atau elektrik” jelasnya.

Selanjutnya masyarakat dihimbau agar segera mendatangi puskesmas terdekat jika mengalami panas tinggi selama dua hari sehingga cepat mendapat perawatan. (Komang Tole)