Di Jembrana Kasus Narkoba dan Laka MD Meningkat
Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo didampingi Kabag Ops Polres Jembrana Ketut Sukarta saat jumpa pers di ruang Rupatama Pilres Jenbrana, Rabu (30/12).
Jembrana (Metrobali.com)-
Dibanding tahun 2014, secara umum, crime index (indeks kriminal) di wilayah hukum Polres Jembrana tahun 2015 mengalami penurunan. Namun dibeberapa jenis kasus cenderung mengalami peningkatan, seperti narkotika, pencabulan anak dan meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Kapolres Jembrana, AKBP Djoni Widodo saat jumpa pers dengan awak media di ruang Rupatama (pertemuan utama) Mapolres Jembrana, mengatakan kasus kriminal mengalami penurunan sebanyak 17 kasus, dari sebelumnya 89 kasus menjadi 72 kasus (19,10%). Namun kasus tindak pidana umum mengalami kenaikan 15 kasus dari 154 kasus menjadi 169 kasus (9,74%).
Menurunnya indeks kriminal kata Djoni Widodo, ditakar dari kasus pencurian dengan pemberatan (curat) menurun dari 76 menjadi 59 kasus dan pencurian kekerasan (curas) naik dari 1 menjadi 2 kasus.
Sedangkan kasus narkoba meliputi minuman keras, narkotika, penjualan obat dekstro tanpa izin, dan kosmetik tanpa izin mengalami peningkatan dari sebelumnya 52 kasus menjadi 63 kasus.
“Yang paling meningkat tajam kasus narkoba dari 2 kasus menjadi 8 kasus” ujar Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo didampingi Kabag Ops Polres Jembrana Kompol Ketut Sukarta, Rabu (30/12).
Kasus menonjol lainnya kasus pencabulan terhadap anak dari 3 menjadi 6 kasus, sedangan kasus persetubuhan terhadap anak mengalami penurunan dari 15 kasus menjadi 10 kasus.
Jumlah korban meninggal karena kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) juga mengalami peningkatan dari 61 orang menjadi 67 orang, sedangkan pelanggaran lalu lintas meningkat dari 6.500 menjadi 7.000 pelanggaran. Namun jumlah kecelakaannya menurun dari 137 menjadi 135 laka lantas, jumlah luka berat menurun dari 2 menjadi 1 dan luka ringan menurun dari 148 menjadi 130 orang, dengan jumlah material menurun dari Rp.497.450.000 menjadi Rp.306.500.000.
Terkait meningkatnya kasus narkoba dan pencabulan terhadap anak, pihaknya akan lebih mengintensifkan sosialiasasi baik melalui penyuluhan ke sekolah-sekolah maupun media lainnya dengan bekerjasama dengan BNNK, serta mengedepankan langkah pencegahan disamping penindakan.
Khusus untuk pengamanan perayaan pergantian tahun baru, pihaknya akan menerjunkan 600 personil, dengan pola pengamanan terbuka dan tertutup, namun tidak mengurangi pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk.
“Pengamanan di Gilimanuk tetap menjadi prioritas” pungkasnya. MT-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.