masyarakat belajar menulis di lontar
Masyarakat belajar menulis di lontar/MB

Jembrana, (Metrobali.com) –

Dari ratusan cakep lontar yang berhasil didata, puluhan cakep lontar lainnya dalam kondisi rusak. Lontar-lontar tersebut ditemukan dari 51 desa dan kelurahan di Kabupaten Jembrana.

“Dari 312 cakep lontar yang berhasil kami data, 41 diantaranya rusak” ujar Made Dwi Adipraya (25), Ketua Panitia Pameran Penyuluh Bahasa Bali, Senin (14/8).

Ditemui di Stan Pameran Industri dan Kerajinan diareal Parkir Pemkab Jembrana ia mengatakan pendataan lontar di Jembrana dilakukan sejak awal tahun 2017 hingga akhir Juli lalu.

“Kami melakukan penjajagan sejak bulan Juli  2016 lalu dengan menemui sejumlah tokoh adat dan tokoh spiritual” jelas Dwi Adiparaya asal Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara.

Dari 312 cakep lontar yang berhasil didata imbuhnya sebagian besar pemiliknya mengaku tidak mengetahui isi atau arti, bahkan manfaatnya yang disebabkan adanya rasa ketakutan (Ajewera) untuk mempelajarinya.

Menurutnya dari ratusan cakep lontar yang ditemukan terbagi kedalam empat katagori, diantaranya Lontar Usada (pengobatan), Lontar Wariga (Padewasan, hari baik), Lontar Kadiatmikan (Ilmu Kebatinan) dan lontar Babad (Sejarah).

Dari 312 cakep lontar yang berhasil didata menurutnya belum semuanya berhasil diidentifikasi dan dikonservasi karena terkendala tenaga Penyuluh Bahasa Bali.

“Di Jembrana baru ada 33 tenaga penyuluh. Dari 51 desa dan kelurahan idealnya satu desa satu tenaga penyuluh. Kami maksimalkan yang ada karena kami bekerja secara tim” ujarnya. MT-MB