OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Jembrana (Metrobali.com)-

Perkembangan HIV/AIDS di Kabupaten Jembrana semakin memperihatinkan. Data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Dinas Kesehatan Jembrana dari tahun 2005 hingga 2014 tercatat 505 orang terjangkit virus mematikan ini, 117 diantaranya adalah ibu rumah tangga (IRT).

“Ya, 117 orang diantaranya adalah ibu rumah tangga (IRT) usia produktif” terang Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Jembrana, dr. Putu Suasta, saat ditemui, Kamis (19/6).

Peningkatan angka tersebut, kata Suasta mengindikasikan adanya peningkatan kesadaran masyarakat dalam memeriksakan diri melalui VCT (Voluntary Counseling dan Testing) yang tersebar disejumlah puskesmas di Jembrana, selain di RSU Negara. “Secara langsung kami memang kesulitan dalam mendeteksinya. Karena penyakit ini identik dengan prilaku manusia” ujarnya.

Terkait adanya informasi bahwa ada pemangku yang juga terkena penyaki ini, Suasta secara implisit tidak membenarkan, namun menurutnya penyakit ini tidak memandang profesi, siapa saja bisa terkena, baik karyawan swasta, PNS, pelayan kafe, bahkan pemangku sekaligus.

Dikatakannya sejak bulan Januari ada penambahan 39 pengidap HIV/AIDS di Jembrana, diantaranya dari pelayan kafe. Pasalnya prosentase pengidap HIV/AIDS dari wanita penghibur ini mencapai 7,14 persen. “Jumlah ini terdata sebelum ada isu eksodus para penghuni lokalisasi Dolly” ujarnya.

Lanjut, pihaknya juga akan melakukan tes VCT bagi pelayan kafe yang berhasil diciduk anggota Pol PP dan apabila terdeteksi, KPA akan melakukan konseling dan intervensi. “Kita tidak bisa memantau, tapi kita akan terus memberikan kanseling dan mengingatkan agar berperilaku seks sehat” Pungkasnya. MT-MB