nyamuk db
Buleleng (Metrobali.com)-
Dengan terjadinya peralihan musim, jumlah penderita Demam Berdarah (DB) di Kabupaten Buleleng diprediksi akan terus mengalami peningkatan, mengingat perkembangbiakan nyamuk penyebar DB sangatlah pesat. Terbukti pada bulan Mei tercatat 1.330 penderita DB dan bulan Juni meningkat menjadi 2.587 penderita DB. Korban penderita DB ini, tersebar di sembilan kecamatan se Kabupaten Buleleng. Khusus di  Tahun 2015 ini, korban meninggal dunia akibat DB sebanyak 3 orang.  Artinya DB ini sudah mewabah di Kabupaten Buleleng.”Pada bulan Juni tercatat 2.587 orang harus mendapatkan perawatan medis karena terkena wabah DB.  Dan bulan Mei tercatat 1.330 orang. Sedangkan korban meninggal  dunia dari Januari hingga Juni 2015 akibat DB sebanyak 3 orang. Diantaranya pada Januari korbnan meninggal dunia seorang bocah berusia 10 tahun asal Desa Sudaji, pada bulan Februari yang juga menjadi korban seorang bocah berusia  13 tahun asal Desa Selat dan di bulan Maret kembali bocah berusia 10 tahun meninggal dunia yang berasal dari Desa Busungbiu” terang Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Buleleng, IGN. Mahapramana, Kamis (2/6)
Lantas apakah Buleleng masuk katagori DB merupakan kejadian yang luar biasa? Menurut Mahapramana, pihak Dinkes masih belum menetapkan Buleleng sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) DB. Hanya berstatus endemis saja. Endemis artinya setiap hari ada kejadian orang sakit DB,.
Lebih lan jut Mahapramana berdalih, tingginya angka penderita DB di Buleleng akibat dari rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya. “Harapan kami kepada masyarakat , agar turut menjaga kebersihan lingkungan sebagai antisipasi penyakit DB. Satu di antaranya dengan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)” himbau Mahapramana.

Ditanya apakah Dinkes Buleleng sudah mengambil langkah-langkah mengantisipasi wabah DB ini selaian memberikan himbauan ? Kata Mahapramana pihak Dinkes sudah mengambil langkah dengan melakuklan fogging berupa pengasapan ke pemukiman warga, namun ada kendala dimasyarakat akibat terjadinya masalah pro kontra dalam hal ini.”Kami mengurangi langkah-langkah fogging dengan pengasapan. Yang kami lakukan fogging dengan cara menaruh obat nyamuk di dalam air untuk membunuh jentik-jentik nyamuk” pungkasnya. GS-MB